Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kepala Daerah di Tanah Air Pulangkan Warganya dari Wamena, Kumpulkan Sumbangan hingga Bentuk Tim Khusus

Kompas.com - 02/10/2019, 15:14 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Peristiwa kerusuhan di Wamena, Papua, yang terjadi pada Senin (23/9/2019) lalu, menjadi perhatian sejumlah kepala daerah di tanah air, sebab, ada beberapa warganya yang terdampak kerusuhan tersebut.

Berbagai upaya pun dilakukan kepala daerah untuk memulangkan warganya, mulai dari menjemput langsung ke Wamena, kumpulkan sumbangan hingga bentuk tim khusus.

Berikut ini fakta sejumlah kepala daerah yang ada di tanah air pulangkan warganya di Wamena.

1. Wagub Sulsel Jemput warganya ke Wamena

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman saat diwawancara awak media beberapa waktu lalu. Dok Pemprov Sulsel Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman saat diwawancara awak media beberapa waktu lalu.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman sangat prihatin dengan kerusuhan di Wamena.

Ia pun langsung terjun ke lapangan untuk menjenguk dan menjemput warga asal Sulsel yang bermukim di Wamena.

“Saya baru tiba di Wamena ini, sedang mengunjungi korban-korban. Selain datang menjenguk pengungsi, kita upayakan mengakomodir warga Sulsel yang ingin pulang kampung. Kita juga sekaligus ke Wamena, membawa bantuan sosial yang dibutuhkan pengungsi,” katanya, Senin (30/9/2019).

Baca juga: Wakil Gubernur Sulsel Jemput Warganya ke Wamena Pasca-rusuh

2. Pemprov Jateng siap pulangkan warganya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar PranowoKOMPAS.com/HUMAS PEMPROV JATENG Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Peristiwa kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, yang terjadi pada Senin 23 September 2019 lalu, menjadi perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Sebab, ada ratusan warga Jawa Tengah di Wamena yang terdampak kericuhan.

Untuk itu, Ganjar terus melakukan upaya koordinasi dengan masyarakat Jateng di Wamena dan pemerintah setempat.

Bahkan, Ganjar sudah menugaskan Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Jateng untuk mendata dan terus berkomunikasi.

Dirinya menegaskan bahwa Pemprov siap memulangkan warga Jateng dari Wamena.

"Kalau memang harus dipulangkan dan dari TNI/Polri juga mengatakan harus dipulangkan, maka kita pulangkan. Kalau sekarang masih belum bisa diputuskan, jangan-jangan kita ingin memulangkan, mereka sendiri tidak mau," kata Ganjar, Selasa (1/10/2019).

Ganjar pun mengimbau kepada seluruh warga Jawa Tengah yang ada di Wamena atau di Jayapura untuk tetap tenang.

Baca juga: Dari Ratusan Warga Jateng di Wamena, Baru 4 yang Dipulangkan

3. Gubernur Banten bentuk tim jemput 17 warganya

Gubernur Banten Wahidin Halim DOK. Pemerintah Provinsi Banten Gubernur Banten Wahidin Halim

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, ada sekitar 17 warga Banten berada di Papua.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, mereka memohon untuk dievakuasi lantaran tidak punya ongkos untuk ke luar pulau.

Wahidin mengatakan, setelah mendengar berita tersebut, dia langsung membentuk tim yang dipimpin oleh Kepala BPBD, untuk penjemputan 17 warga Banten yang tersebar di sejumlah titik di Papua.

"Mereka kesulitan, minta dievakuasi, ingin kembali ke tempat asalnya di Banten, tapi tidak punya biaya," kata Wahidin saat ditemui di Serang, Selasa (1/10/2019).

Saat ini, sambungnya, tim langsung berangkat ke Papua untuk menjemput 17 warga dan memulangkan ke kampung halamannya masing-masing.

"Untuk sementara kita bawa pulang, kembalikan ke sini sambil menunggu situasi kondusif," katanya.

Baca juga: Gubernur Bentuk Tim Jemput 17 Warga Banten di Papua

4. Gubernur Sumut bentuk tim khusus

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengaku turut prihatin atas kondisi yang terjadi di Wamena, Selasa (1/10/2019).KOMPAS.com/MEI LEANDHA ROSYANTI Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengaku turut prihatin atas kondisi yang terjadi di Wamena, Selasa (1/10/2019).

Untuk menangani warga Sumatera Utara (Sumut) yang terdampak pasca-kerusuhan di Wamena, Papua, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi membentuk tim khusus.

Tim di bawah naungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut ini akan segera bekerja dan berangkat ke Papua untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan.

Berdasarkan informasi dari Aksi Cepat Tanggap (ACT), sedikitnya ada 720 warga Sumut yang mengungsi di Kodim 1702 Jayawijaya, Polres Wamena, Bank Papua, dan beberapa titik pengungsian lain, bahkan ada beberapa warga meminta dipulangkan.

Warga Sumut di sana harus segera dievakuasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pemprov Sumut juga sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak di Papua," kata Edy di kantor Gubernur, Selasa (1/10/2019).

Baca juga: Tangani Warga Sumut di Wamena, Edy Rahmayadi Bentuk Tim Khusus

5. Pemprov Sumbar kumpulkan sumbangan Rp 4 miliar

Wagub Sumbar Nasrul Abit (kiri) menerima sumbangan dari perwakilan Pengadilan Tinggi Agama Sumbar, Rabu (2/10/2019) di ruangan kerja WagubKOMPAS.COM/PERDANA PUTRA Wagub Sumbar Nasrul Abit (kiri) menerima sumbangan dari perwakilan Pengadilan Tinggi Agama Sumbar, Rabu (2/10/2019) di ruangan kerja Wagub

Pasca-kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua pada Senin (23/9/2019) lalu membuat 10 warga asal Sumatera Barat (Sumbar) meninggal dunia dan aset mereka berupa rumah dan toko banyak terbakar.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebutkan, di Wamena terdata ada 1.470 yang ingin pulang ke kampung halamannya karena kondisi tidak kondusif akibat adanya kerusuhan.

Nasrul menyebutkan, untuk memulangkan warga asal Sumbar di Wamena, diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 2,5 miliar.

Namun, ternyata sumbangan yang dikumpulkan Pemprov Sumbar melebihi target Rp 2,5 miliar.

"Sudah terkumpul Rp 4 miliar. Tadi malam saat penggalangan dana di Jakarta terkumpul Rp 3,1 miliar. Kemudian, di rekening 'Sumbar Peduli Sesama' ada sekitar Rp 1 miliar," katanya saat menerima sumbangan dari Pengadilan Tinggi Agama Sumbar, di Padang, Rabu (2/10/2019).

Baca juga: Pulangkan Warga dari Wamena, Pemprov Sumbar Kumpulkan Sumbangan Rp 4 Miliar

Sumber: KOMPAS.com (Hendra Cipto, Riksa Farasonalia, Acep Nazmudin, Mei Leandha, Putra Perdana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com