Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kepala Daerah di Tanah Air Pulangkan Warganya dari Wamena, Kumpulkan Sumbangan hingga Bentuk Tim Khusus

Kompas.com - 02/10/2019, 15:14 WIB
Candra Setia Budi

Editor

3. Gubernur Banten bentuk tim jemput 17 warganya

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, ada sekitar 17 warga Banten berada di Papua.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, mereka memohon untuk dievakuasi lantaran tidak punya ongkos untuk ke luar pulau.

Wahidin mengatakan, setelah mendengar berita tersebut, dia langsung membentuk tim yang dipimpin oleh Kepala BPBD, untuk penjemputan 17 warga Banten yang tersebar di sejumlah titik di Papua.

"Mereka kesulitan, minta dievakuasi, ingin kembali ke tempat asalnya di Banten, tapi tidak punya biaya," kata Wahidin saat ditemui di Serang, Selasa (1/10/2019).

Saat ini, sambungnya, tim langsung berangkat ke Papua untuk menjemput 17 warga dan memulangkan ke kampung halamannya masing-masing.

"Untuk sementara kita bawa pulang, kembalikan ke sini sambil menunggu situasi kondusif," katanya.

Baca juga: Gubernur Bentuk Tim Jemput 17 Warga Banten di Papua

4. Gubernur Sumut bentuk tim khusus

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengaku turut prihatin atas kondisi yang terjadi di Wamena, Selasa (1/10/2019).KOMPAS.com/MEI LEANDHA ROSYANTI Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengaku turut prihatin atas kondisi yang terjadi di Wamena, Selasa (1/10/2019).

Untuk menangani warga Sumatera Utara (Sumut) yang terdampak pasca-kerusuhan di Wamena, Papua, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi membentuk tim khusus.

Tim di bawah naungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut ini akan segera bekerja dan berangkat ke Papua untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan.

Berdasarkan informasi dari Aksi Cepat Tanggap (ACT), sedikitnya ada 720 warga Sumut yang mengungsi di Kodim 1702 Jayawijaya, Polres Wamena, Bank Papua, dan beberapa titik pengungsian lain, bahkan ada beberapa warga meminta dipulangkan.

Warga Sumut di sana harus segera dievakuasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pemprov Sumut juga sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak di Papua," kata Edy di kantor Gubernur, Selasa (1/10/2019).

Baca juga: Tangani Warga Sumut di Wamena, Edy Rahmayadi Bentuk Tim Khusus

5. Pemprov Sumbar kumpulkan sumbangan Rp 4 miliar

Wagub Sumbar Nasrul Abit (kiri) menerima sumbangan dari perwakilan Pengadilan Tinggi Agama Sumbar, Rabu (2/10/2019) di ruangan kerja WagubKOMPAS.COM/PERDANA PUTRA Wagub Sumbar Nasrul Abit (kiri) menerima sumbangan dari perwakilan Pengadilan Tinggi Agama Sumbar, Rabu (2/10/2019) di ruangan kerja Wagub

Pasca-kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua pada Senin (23/9/2019) lalu membuat 10 warga asal Sumatera Barat (Sumbar) meninggal dunia dan aset mereka berupa rumah dan toko banyak terbakar.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebutkan, di Wamena terdata ada 1.470 yang ingin pulang ke kampung halamannya karena kondisi tidak kondusif akibat adanya kerusuhan.

Nasrul menyebutkan, untuk memulangkan warga asal Sumbar di Wamena, diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 2,5 miliar.

Namun, ternyata sumbangan yang dikumpulkan Pemprov Sumbar melebihi target Rp 2,5 miliar.

"Sudah terkumpul Rp 4 miliar. Tadi malam saat penggalangan dana di Jakarta terkumpul Rp 3,1 miliar. Kemudian, di rekening 'Sumbar Peduli Sesama' ada sekitar Rp 1 miliar," katanya saat menerima sumbangan dari Pengadilan Tinggi Agama Sumbar, di Padang, Rabu (2/10/2019).

Baca juga: Pulangkan Warga dari Wamena, Pemprov Sumbar Kumpulkan Sumbangan Rp 4 Miliar

Sumber: KOMPAS.com (Hendra Cipto, Riksa Farasonalia, Acep Nazmudin, Mei Leandha, Putra Perdana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com