Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Eksistensi Batik Karawang

Kompas.com - 02/10/2019, 15:10 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Batik dengan macam-macam motif padi berjejer di Bale Batik Taza yang berlokasi di Jalan KH Ahmad Dahlan Nomor 20, Karawang, Jawa Barat.

Warna-warni kain motif batik nan cantik tak tercipta begitu saja. Ada cerita dan proses yang tak singkat.

Istiqomah, wanita paruh baya yang semangatnya perlu kita teladani, sejak tujuh tahun lalu, ia mencurahkan kreativitasnya untuk menghidupkan kain handmade atau buatan tangan yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia.

Istiqomah mengatakan, ide membuat motif batik khas Karawang berawal dari keresahannya melihat kabupaten berjuluk lumbung padi ini tidak memiliki kain khas, seperti di daerah-daerah lainnya.

Baca juga: Jokowi Ingatkan Masyarakat untuk Pertahankan Batik sebagai Warisan Budaya Dunia

 

Ia juga mengaku kerap kebingungan jika hendak mencari cinderamata untuk teman atau saudara.

"Dari situlah, saya berusaha menciptakan batik khas untuk kota kelahiran saya, Karawang,” ungkap Istiqomah di Bale Batik Taza, Jalan KH Ahmad Dahlan Nomor 20 Karawang ini.

Berangkat dari situlah, pengusaha florist yang juga istri pensiunan Angkatan Darat ini mengirim beberapa pemuda putus sekolah di Karawang ke Pekalongan, Jawa Tengah.

Di Kota Batik tersebut, mereka diasah dengan keterampilan membatik hingga mahir.

“Saya dan anak-anak yang saya didik mencari potensi-potensi di Karawang yang bisa dituangkan sebagai motif batik. Lalu munculah ide motif batik pare sagedeng (padi seikat), panen raya, bulir padi, citarum, dan masih banyak lagi,” kata Istiqomah yang dinobatkan menjadi wanita inspiratif Kabupaten Karawang itu.

Saat ini, ia berhasil menciptakan sedikitnya 30 motif batik Karawang. Beberapa instansi dan perusahaan pun pernah memborong batik buatannya.

Sayangnya, jerih payahnya tersebut tak banyak mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.

Pada momen hari batik nasional ini, Istiqomah berharap, batik Karawang menjadi identitas Karawang yang memiliki banyak potensi, baik dari segi pariwisata, industri maupun sumber daya alam.

Selain itu, ia berharap para generasi muda Karawang mampu mengembangkan Batik Karawang menjadi karya yang lebih bernilai.

Beberapa motif batik Karawang yang ia buat sudah mendapat hak atas intelektual (HAKI), antara lain motif Cigeuntisan. Untuk memperolehnya, ia harus melampaui serangkaian proses yang panjang.

Baca juga: Hari Batik Nasional, Main Sepak Bola Pakai Sarung di Pekalongan

Istiqomah bersama sang suami bercita-cita mendirikan kampung batik. Berbagai upaya mulai dilakukan, salah satunya membimbing warga sekitar membatik.

"Ini bukan pekerjaan mudah, tidak bisa ujug-ujug. Peran pemerintah daerah sangat dibutuhkan, termasuk soal pendampingan," katanya.

Istiqomah pun kerap mengikuti berbagai kegiatan demi mempromosikan dan menjaga eksistensi batik khas Karawang buatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com