Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Ini Porak-poranda Dihantam Gempa, Warga Butuh Air Bersih

Kompas.com - 01/10/2019, 20:48 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Dusun Ujung Batu, Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah menjadi salah satu lokasi terparah akibat dampak bencana gempa bumi bermagnitudo 6,8 pada Kamis (26/9/2019) pekan lalu.

Pantauan Kompas.com, Selasa (1/10/2019) lebih dari 100 rumah warga di dusun tersebut rusak parah hingga roboh dan rata dengan tanah.

Hanya beberapa rumah warga saja yang masih berdiri, namun dinding-dindingnya juga lepas.

Saat ini ribuan warga pun terpaksa mengungsi di dusun itu karena rumah-rumah mereka tak bisa ditempati lagi.

Baca juga: Pemprov Maluku Akan Bangun Hunian Sementara bagi Ribuan Pengungsi Korban Gempa

Tidak ada air bersih dan fasilitas MCK

Meski kondisinya sangat memprihatinkan, namun di lokasi pengungsian warga di dusun tersebut tidak ada satupun fasilitas mandi cuci dan kakus (MCK) yang tersedia, begitu pun sarana air bersih juga tidak disediakan pemerintah daerah.

Sejumlah warga dusun yang ditemui mengaku untuk mendapatkan keperluan air bersih mereka harus rela berjalan kaki menuju sungai yang jauhnya sekitar 300 hingga 500 meter dari lokasi pengungsian.

“Di sini tidak  ada MCK yang disediakan, untuk air bersih harus berjalan kaki ke kali dari sini sekitar 300 sampai 500 meter,” kata Wa Ode Iin kepada Kompas.com, Selasa.

Dia mengatakan sejak gempa terjadi hingga saat ini mereka sangat kesulitan untuk buang hajat karena MCK yang milik mereka ikut rusak dan hancur.

”Semuanya hancur, jadi tolong untuk MCK dan air bersih disediakan di sini,”ujarnya.

Baca juga: Setahun Gempa Palu: Kami Yakin Anak Kami Pasti Kembali...

Belum terjamah bantuan

Kondisi pengungsi di dusun Ujung Batu, Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah sangat memprihatinkan. Hingga Selasa (1/10/2019) belum ada fasiltas MCK maupun air bersih yang ada di dusun tersebutKOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY Kondisi pengungsi di dusun Ujung Batu, Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah sangat memprihatinkan. Hingga Selasa (1/10/2019) belum ada fasiltas MCK maupun air bersih yang ada di dusun tersebut
Senada dengan Wa Ode Iiin, warga lainnya La Hasan mengaku saat ini yang paling dibutuhkan warga yang mengungsi di dusun tersebut adalah air bersih dan fasilitas MCK.

“Di tempat lain sudah diberikan, tapi kita di sini yang rusak parah belum dapat itu jadi kita harap bisa disediakan juga di sini,”katanya.

Dia mengaku saat ini bantuan berupa sembako dan tenda untuk pengungsi sudah diberikan, begitu pun posko kesehatan untuk melayani pengungsi telah berada di lokasi tersbut.

Namun untuk MCK dan air bersih hingga kini belum tersedia.

“Padahal itu yang paling kita butuhkan disini. Kalau mau ambil air bersih jauh harus pakai motor kalau tidak ada terpaksa jalan kaki,”ujarnya.

Baca juga: Melihat Lebih Dekat Taman Ceria di Pengungsian Korban Gempa Ambon

Gempa besar

Gempa 6,8 magnitudo sebelumnya mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9/2019) tsekira pukul 08.46 Wit.

Adapun lokasi gempa berada pada titik koordinat 3.38 Lintang Selatan,128.43 Bujur Timur atau berjarak 40 km Timur Laut Ambon-Maluku dan 9 km Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat  dengan kedalaman 10 Km.

Akibat gempa tersebut tercatat 34 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami kuka-luka.

Selain korban jiwa, gempa tersebut juga mengakibatkan kerusakan rumah-rumah warga, sekolah, rumah ibadah, perkantoran dan fasilitas publik lainnya. 

Baca juga: 10 Tahun Gempa Sumbar, Warga di 7 Daerah Ini Diminta Waspadai Potensi Gempa Bermagnitudo 8,9

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com