AMBON, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku akan membangun hunian sementara bagi ribuan pengungsi gempa bumi yang saat ini masih bertahan di sejumlah lokasi pengungsian yang tersebar di Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat.
Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno mengatakan pembangunan hunian sementara itu hanya akan diprioritaskan bagi warga yang rumah-rumahnya hancur akibat gempa.
"Kita akan membangun hunian sementara bagi pengungsi yang rumahnya hancur akibat Gempa,”ujar Barnabas Orno kepada wartawan saat meninjau lokasi pengungsian di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (1/10/2019).
Dia mengatakan banyak warga yang rumah-rumahnya rusak akibat gempa dan saat ini mengungsi di hutan-hutan dan perbukitan. Namun ada banyak juga yang rumahnya tidak mengalami kerusakan namun mereka mengungsi akibat trauma.
Baca juga: Melihat Lebih Dekat Taman Ceria di Pengungsian Korban Gempa Ambon
Karena itu, kata dia pihaknya akan melakukan identifikasi dan verifikasi terhadap warga yang mengungsi karena rumahnya rusak dan yang mengungsi karena trauma.
"Untuk yang mengungsi karena takut, semua pasti ikhtiar, kalau mungkin saatnya situasi sudah normal kembali menurut BMKG, mungkin yang mengungsi ini bisa kembali ke rumah. sedangkan pengungsi karena rumahnya hancur, maka akan ditempatkan di hunian sementara,”ujarnya.
Dia mengtakan pihaknya sudah meminta kepada posko-posko pengungsian yang terdiri dari Dinas PUPR dan BPBD agar segera mengiventarisir berapa para pengungsi yang rumahnya hancur agar pembangunan hunian sementara secepatnya dibangun.
“Jadi sementara mereka menempati hunian yang disiapkan, maka proses pekerjaan rumah yang rusak sesuai klasifikasi, rusak besat, sedang dan ringan, juga mulai dilakukan,”sebutnya.
Baca juga: Wagub Maluku Minta Warga yang Rumahnya Tak Terdampak Gempa Tinggalkan Pengungsian
Gempa 6,8 magnitudo sebelumnya mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9/2019) tsekira pukul 08.46 Wit.
Adapun lokasi gempa berada pada titik koordinat 3.38 Lintang Selatan,128.43 Bujur Timur atau berjarak 40 km Timur Laut Ambon-Maluku dan 9 km Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat dengan kedalaman 10 Km.
Akibat gempa tersebut tercatat 34 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami kuka-luka. Selain korban jiwa, gempa tersebut juga mengakibatkan kerusakan rumah-rimah warga, sekolah, rumah ibadah, perkantoran dan fasilitas publik lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.