Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puting Beliung Tiba-tiba Menerjang, Ibu Ini Panik Sampai Lari Tinggalkan Bayinya

Kompas.com - 01/10/2019, 20:08 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Kondisi cuaca di Bogor belakangan ini kian sulit ditebak, kadang panas tapi mendadak pula hujan. Terutama di Kota Bogor yang masuk dalam kategori Non Zona Musim (Non ZOM).

Namun untuk Kabupaten Bogor bagian Utara dan Selatan masuk dalam kategori Zona Musim (ZOM) yakni terdapat perbedaan yang sangat jelas antara musim kemarau dan musim hujan.

Peralihan musim ini biasa disebut musim pancaroba yang ditandai dengan udara yang terasa panas, arah angin tak teratur, hujan yang datang secara tiba-tiba hingga angin puting beliung.

Belum lama ini, angin puting beliung menerjang sejumlah rumah penduduk di Bogor Utara yaitu di Kecamatan Ciseeng.

Akibatnya, sejumlah rumah rusak mulai dari atap beterbangan sampai bangunan roboh tertimpa pohon di Kampung Bojong Indah Rt 2 Rw 6, Desa Putagnutug, Ciseeng, Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Awal Oktober, Kawasan Puncak Bogor Rawan Bencana Longsor, Angin Kencang hingga Puting Beliung

Adapun korban jiwa adalah seorang balita berusia 6 bulan yang diketahui bernama Muhammad Zaki Andra.

Anak kedua dari pasangan suami istri Agus Indrayono dan ibu Ika ini terpaksa dilarikan ke Puskesmas dan akhirnya dirujuk ke rumah sakit setempat.

Kasi Pelayanan Kepala Urusan (Kaur) Umum, Desa Putagnutug, Umsah mengatakan, bayi tersebut tertimpa reruntuhan tembok rumahnya saat bencana puting beliung melanda kawasan tersebut.

Menurut kesaksian warga kata dia, sebelum kejadian hujan lebih dulu mengguyur daerah tersebut dalam waktu singkat, bersamaan dengan mendung pekat.

Lalu, dengan cepat angin kencang bergemuruh hingga menerjang perkampungan warga.

"Saya tanya pertama hujan dulu terus menyusul ada angin mulai hujan diperkirakan jam 4 sore dan waktu ada kejadian angin kencang (puting beliung) kira-kira jam 5 sore Minggu," ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/10/2019).

Baca juga: Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga, Kerugian Rp 30 Juta

Panik

Dia mengatakan, saat itu kedua orangtua bayi tersebut panik karena atap rumahnya terbawa angin puting beliung. Sekonyong-konyong ia lantas berlari dan meninggalkan bayinya yang sedang tertidur.

Tak lama kemudian, sang ibu kembali ke kamar dan sempat terpeleset.

Namun bagian tembok rumahnya pun sudah runtuh hingga serpihan puing mengenai kepala sang bayi.

"Posisinya lagi sama ibunya itu karena saking paniknya dan balik lagi ngambil si bayi itu, nah sudah ketimpa reruntuhan dan ibunya juga sempat jatuh kepeleset. Dirujuk ke RS Dhuafa, kata dokter hanya lecet dan memar di kepala, tapi kondisi bayi itu enggak kenapa-kenapa dan sudah dibawa pulang," tuturnya.

Baca juga: BMKG Ingatkan Warga Kepri Waspada Hujan Lebat, Angin Kencang dan Petir

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com