Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Maluku Minta Warga yang Rumahnya Tak Terdampak Gempa Tinggalkan Pengungsian

Kompas.com - 01/10/2019, 18:40 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno mengimbau warga yang rumahnya tidak mengalami kerusakan akibat gempa bumi namun masih bertahan di lokasi-lokasi pengungsian agar dapat kembali ke rumahnya masing-masing.

Menurutnya jika warga yang rumahnya tidak rusak masih tetap bertahan di lokasi pengungsian maka hal itu akan timbul masalah sosial baru.

“Kalau segera tidak balik ke rumahnya masing-masing, maka akan menimbulkan masalah sosial baru, ”ujarnya saat meninjau lokasi pengungsian di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (1/10/2019).

Selain itu kata dia, masalah kesehatan juga akan muncul jika warga yang rumahnya tidak mengalami kerusakan tetap memilih bertahan di lokasi pengungsian.

Baca juga: Melihat Lebih Dekat Taman Ceria di Pengungsian Korban Gempa Ambon

 

”Akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan pengungsi, bahkan anak-anak tidak bisa ke sekolah,”ujarnya.

Intensitas gempa susulan

Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua, mengatakan gempa yang terjadi sampai saat ini sudah lebih dari 700 kali, namun gempa susulan yang terjadi itu  intensitasnya terus menurun.

Untuk itu, dia meminta kepada warga yang mengungsi karena sekedar takut atau masih trauma ada gempa susulan untuk kembali ke rumahnya masing-masing.

"Seperti yang dikatakan Pak Wagub, jika tidak kembali maka akan menimbulkam masalah sosial baru, baik itu kesehatan maupun anak-anak juga tidak bisa ke sekolah,”cetusnya.

Dia mengatakan warga tidak perlu panik atau mempercayai berbagai isu yang berkembang soal tsunami yang terus meresahkan dans ebaiknya selalu mengikuti informasi dari pihak berwenang dalam hal ini BMKG dan instansi terkait lainnya.

Baca juga: Begini Penampakan Cincin Matahari di Blora dan Cilacap Hari Ini

“Jangan percaya hoaks kalau sebentar malam ada tsunami, besoka da tsunami itu tidak benar, percaya saja pada pihak berwenang,”katanya.

Gempa 6,8 magnitudo sebelumnya mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9/2019) tsekira pukul 08.46 Wit.

Adapun lokasi gempa berada pada titik koordinat 3.38 Lintang Selatan,128.43 Bujur Timur atau berjarak 40 km Timur Laut Ambon-Maluku dan 9 km Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat  dengan kedalaman 10 Km.

Akibat gempa tersebut tercatat 34 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami kuka-luka.

Selain korban jiwa, gempa tersebut juga mengakibatkan kerusakan rumah-rimah warga, sekolah, rumah ibadah, perkantoran dan fasilitas publik lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com