Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Peserta Diksar Mapala UKM Cakrawala Dirawat Setelah Dipukuli Senior

Kompas.com - 01/10/2019, 12:46 WIB
Tri Purna Jaya,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Dua peserta pendidikan dasar mahasiswa pencinta alam (mapala) UKM Cakrawala FISIP Unila yang kini dirawat intensif mengaku mendapat perlakuan kasar saat mengikuti diksar selama empat hari di Desa Cikoak, Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di RS Bhayangkara, Senin (30/9/2019) malam, Aldi terlihat sudah bisa berkomunikasi dan ditemani sejumlah kerabat.

Nita (23), kakak Aldi mengatakan, dia mengetahui kondisi adiknya tidak sehat dari empunya kos pada Minggu (29/9/2019) malam seusai dia menelepon.

Nita yang langsung datang ke kamar kos yang berada di Nunyai, Kecamatan Rajabasa, pun kaget karena Aldi mengaku sakit dan sekujur tubuhnya lecet. Bagian pipi Aldi juga mengalami lebam sampai sulit bicara.

Baca juga: Selain 1 Peserta Tewas, Diksar Mapala Juga Membuat 2 Peserta Dirawat di RS

Aldi pun langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung yang berada tidak jauh dari rumah kos untuk mendapatkan perawatan.

Satu peserta lain yang kini juga dirawat di rumah sakit ialah Frans Salsa Romando (19).

Hingga Senin (30/9/2019) malam, Frans terlihat masih tergolek lemas di RS Bintang Amin, Bandar Lampung. Frans mengalami luka di mata, rahang, punggung, dan perut.

Orangtua Frans, Jumiati (43), mengatakan, anaknya itu menelepon pada Senin pagi minta dijemput di rumah kos. Warga Pesawaran Residence itu pun terkejut melihat Frans tergolek sendirian di kamar.

Jumiati mengatakan, Frans sempat pingsan saat dibawa ke RS Bintang Amin sekitar pukul 12.00 WIB.

Kepadanya, Frans menceritakan selama diksar berlangsung, dia mendapat perlakuan kasar dari senior UKM Cakrawala.

“Katanya, dia (Frans) dipukul, disabet. Selama lima hari juga hanya makan nasi putih. Jadi, perutnya sakit,” kata Jumiati.

Baik Nita maupun Jumiati berharap kepolisian segera mengungkap kasus ini karena sudah ada korban meninggal dunia dan masuk rumah sakit karena dugaan kekerasan saat diksar.

Diketahui, mahasiswa Jurusan Sosiologi FISIP Unila bernama Aga Trias Tahta meninggal saat mengikuti diksar UKM pencinta alam Cakrawala pada Minggu (29/9/2019).

Baca juga: Identifikasi Sementara, Ada Lebam di Tubuh Mahasiswa yang Tewas Saat Diksar Mapala

 

Aga diketahui sempat pingsan saat mengikuti diksar. Belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya Aga.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Asryad (Pandra) mengatakan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait meninggalnya mahasiswa bernama Aga Trias Tahta yang menjadi salah satu peserta diksar UKM Cakrawala itu.

Pandra mengatakan, penyelidikan akan meminta keterangan dari pihak pelaksana diksar, yakni UKM Cakrawala. Kepolisian juga akan meminta keterangan dari pihak keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com