Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Calon Bermunculan Jelang Pilkada Sidoarjo, dari Anak Kiai hingga Putra Bupati

Kompas.com - 01/10/2019, 12:22 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Nama-nama calon bermunculan jelang Pilkada Sidoarjo 2020, dari nama putra Bupati Sidoarjo, hingga putra kiai pondok pesantren berpengaruh di Sidoarjo.

Dikenal sebagai basis PKB, nama-nama figur yang muncul pun didominasi oleh politikus PKB.

Selain putra Bupati Sidoarjo Saifullah, Achmad Amir Aslichin, juga ada putra ulama pemilik pesantren berpengaruh di Sidoarjo, yakni Syaikhul Islam Ali.

Syaikhul adalah putra KH Ali Masyhuri, tokoh NU Jatim yang juga pengasuh Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo.

Baca juga: Melihat Kondisi Sungai Gedangan Sidoarjo yang Menebarkan Aroma Busuk

Keduanya sama-sama menjabat wakil rakyat di parlemen. Achmad Amir Aslichin adalah anggota DPRD Jatim dari PKB. Sementara Syaikhul Islam Ali adalah anggota DPR dari PKB yang hari ini dilantik.

Nama lain ada Anik Maslachah anggota DPRD Jatim dari PKB serta petahana Wakil Bupati Sidoarjo Nur Achmad Syaifudin.

Di luar PKB juga ada nama-nama yang muncul, seperti Rahmat Muhajirin, anggota DPR dari Partai Gerindra, serta Sumi Harsono dan Handrean Renanda dari PDI-P.

Dikonfirmasi, Achmad Amir Aslichin mengaku memang ada dorongan kelompok masyarakat agar dirinya mencalonkan diri sebagi bupati Sidoarjo menggantikan ayahnya yang sudah dua periode memimpin Sidoarjo.

Sebagai kader PKB, dia mengaku sedang menunggu perintah dari partai untuk maju di kontestasi pilkada Sidoarjo tahun depan. "Sebagai kader partai harus tunduk kepada perintah partai jika nanti ada perintah untuk maju," katanya.

Bagi PKB, Sidoarjo adalah daerah basis yang perlu dipertahankan. Pada Pileg 2019, PKB berhasil meraih 16 kursi. Dengan perolehan tersebut, PKB bisa mengusung pasangan calon tanpa harus berkoalisi.

Meski demikian, menurut Wakil Ketua DPW PKB Hikmah Bafaqih, PKB belum memutuskan berkoalisi atau tidak di Pilkada Sidoarjo tahun depan.

"Bisa jadi maju sendiri, bisa jadi berkoalisi. Sampai saat ini masih dipetakan oleh tim," katanya, dikonfirmasi terpisah.

Baca juga: Sungai Gedangan Kotor dan Sebarkan Aroma Busuk, Ini Kata Wabup Sidoarjo

Tim khusus, kata dia, sampai saat ini sedang memetakan potensi pendukung PKB dan korelasinya dengan pendukung partai lain, termasuk korelasinya dengan massa Nahdlatul Ulama (NU).

"Jadi belum ada keputusan, siapa yang akan diusung atau berkoalisi dan tidaknya," kata Hikmah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com