Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam Digusur KAI, Warga Temenggungan Berharap Tuah Kesaktian Pancasila

Kompas.com - 01/10/2019, 11:20 WIB
Dian Ade Permana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


UNGARAN, KOMPAS.com - Di tengah ancaman penggusuran oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI), sebanyak 400 warga Temenggungan, Kelurahan Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, mengadakan upacara hari Kesaktian Pancasila.

Mereka berharap tuah Kesaktian Pancasila mampu melindungi segenap warga yang saat ini merasa tak nyaman hidup di antara ketidakpastian tempat tinggal.

Ketua Paguyuban Ngudi Sejahtera Sugiyarta mengatakan, total ada 287 keluarga dengan 700 jiwa yang terancam digusur PT KAI.

"Kami tidak liar. Sejak tahun 1978, lahan kami beli dari oknum yang mengkavling-kavling tanah. Semua bukti pembelian ada," kata Sugiyarta saat ditemui seusai upacara, Selasa (1/10/2019).

Baca juga: Hari Kesaktian Pancasila, Tragedi G30S/PKI dan Hari Berkabung Nasional

Bahkan, menurut Sugiyarta, setiap tahun warga membayar pajak ke negara.

Menurut Sugiyarta, tepat pada 1 Oktober 2019 ini, warga diharuskan mengosongkan lahan yang telah bertahun-tahun ditempati.

"Hari ini adalah deadline dari PT KAI agar kami angkat kaki. Tapi kami memilih bertahan, karena KAI tidak pernah mau dialog, hanya kirim surat terus. Surat terakhir itu per tanggal 18 September 2019 dan kami terima 24 September 2019," kata Sugiyarta.

Sugiyarta mengatakan, Pemkab Semarang dan DPRD Kabupaten Semarang sudah sangat proaktif membangun komunikasi dengan warga Temenggungan.

Bahkan, Pemkab dan DPRD sampai mengeluarkan rekomendasi agar ada ruang dialog.

Namun, hingga saat ini PT KAI masih enggan berdialog dengan warga.

Pada hari Kesaktian Pancasila ini, warga berharap agar pimpinan PT KAI memiliki jiwa Pancasila.

Warga berharap PT KAI mengutamakan musyawarah dan berpikir mengenai kesejahteraan rakyat.

"Dengan upacara ini, kami ingin menunjukkan bahwa Pancasila itu adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Semua bisa melaksanakan upacara, mulai dari pemerintah, instansi, hingga paguyuban warga yang terancam penggusuran seperti kami ini," kata Sugiyarta.

Sugiyarta dan warga lainnya menyampaikan terima kasih kepada pihak Kecamatan Ambarawa, Polsek, Koramil, dan Kelurahan Panjang yang bersedia hadir dalam upacara tersebut.

Baca juga: PNS Wajib Ikut Upacara Hari Kesaktian Pancasila, jika Absen Sanksinya Potong TKD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com