Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Demo Mahasiswa di Daerah, Bandung Rusuh hingga Hoaks Usai #GejayanMemanggil2

Kompas.com - 01/10/2019, 06:02 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Berbeda dengan aksi unjuk rasa sebelumnya, hingga Magrib menjelang, tak ada chaos yang terjadi antara polisi dengan para pengunjuk rasa.

Lalu, saat azan Maghrib berkumandang, seorang polisi bernama Jayadi lalu berteriak melalui speaker untuk mengajak mahasiswa salat magrib bersama. Jayadi memasuki kerumunan mahasiswa dan mengingatkan agar mahasiswa yang muslim tidak meninggalkan ibadah salat.

"Mari kita sama-sama salat. Berwudu seadanya. Jangan sampai teman-teman meninggalkan salat," kata polisi tersebut.

Baca juga: Demo di Makassar: Mahasiswa Tutup Jalan, Polisi Ajak Shalat Berjamaah

3. Mahasiswa duduki gedung DPRD Jawa Tengah 

Aksi demonstrasi kembali dilakukan oleh massa dari Aliansi Semarang Raya di depan Gedung DPRD Jawa Tengah, Senin (30/9/2019) sore. Setelah berorasi, akhirnya pintu gerbang gedung DPRD Jateng dibuka setelah didesak oleh ratusan massa.

Kendati sudah diizinkan masuk ke halaman gedung DPRD Jateng, massa masih terus bergerak maju menuju ke dalam kantor DPRD Jateng.

Sesampainya di depan kantor, massa tak mau menghentikan aksinya meski perwakilan anggota DPRD hadir menemui massa di lokasi.

Alhasil, sempat terjadi perdebatan antara massa dengan aparat kepolisian. Bahkan, perwakilan anggota DPRD Jateng ditolak dan massa tak mau berdialog.

"Ini rumah kami, rumah wakil rakyat! DPR bohong! DPR bohong!" teriak massa sambil terus berjalan menuju depan teras kantor DPRD Jateng.

Baca juga: "Kami Nyatakan Gedung DPRD Disegel Rakyat"

4. Hoaks usai aksi #GejayanMemanggil2

SMS hoaks yang beredar mengatasnamakan BEM-KM UGM. SMS ini beredar usai aksi #GejayanMemanggil2 di Yogyakarta berakhir.KOMPAS.com/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA SMS hoaks yang beredar mengatasnamakan BEM-KM UGM. SMS ini beredar usai aksi #GejayanMemanggil2 di Yogyakarta berakhir.

Sebuah pesan singkat melalui SMS yang mengatasnamakan BEM-KM UGM beredar luas usai aksi #GejayanMemanggil2 di Simpang Tiga Kolombo berakhir.

Pesan singkat yang beredar melalui SMS berisi tudingan terhadap koordinator #GejayanMemanggil Riko Tide. Begini isi pesan singkat yang beredar.

"Thanks to Mas Riko Tude, yang sudah menaikkan level kita menjadi ajang #gejayancarirecehan. Monggo diambil panggungnya Mas. Kalo sudah ditransfer dari Senayan, bagi-bagi ke kita yaaa. #gejayancarirecehan."

Sementara itu, Ketua BEM-KM UGM, M Atiatul Muqtadir secara tegas menyatakan bahwa SMS itu bukan berasal dari BEM-KM UGM.

"Saya secara resmi menyatakan bahwa BEM-KM UGM tidak pernah memberikan informasi melalui SMS," ucap Ketua BEM-KM UGM, M Atiatul Muqtadir saat dihubungi, Senin (30/09/2019).

Baca juga: Usai Aksi #GejayanMemanggil2, Beredar SMS Hoaks Atas Nama BEM-KM UGM

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com