Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencekam, Begini Suasana di Bandung Saat Demonstran Bentrok dengan Aparat

Kompas.com - 01/10/2019, 05:56 WIB
Agie Permadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa di Bandung berujung ricuh, Senin (30/9/2019). Bentrokan antara massa unjuk rasa dan aparat kepolisian tak terhindarkan.

Kericuhan ini terjadi hingga Senin malam. Kondisi pun mencekam, warga di sekitar Jalan yang dilalui kericuhan itu ketakutan dan berlindung di tempatnya masing-masing.

Berdasarkan pantauan kericuhan di Jalan Trunojoyo, aparat kepolisian yang membentuk barikade berupaya memukul mundur para demonstran menjauhi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jabar.

Jalan Tunojoyo mendadak sepi, padahal jalan itu biasanya ramai oleh warga yang hendak menikmati kuliner hingga pertokoan yang menjamur di jalan itu.

Baca juga: Fakta Demo Mahasiswa Bandung Rusuh, Lempar Bom Molotov hingga Siswa Les Terjebak

 

Namun, Senin malam, sejumlah restoran, kafe hingga sejumlah usaha lainnya harus tutup lebih awal.

Salah satu pegawai restoran Centro 58, Bon-bon (34) mengaku, kaget saat melihat kericuhan massa yang bentrok dengan aparat kepolisian di Jalan Trunojoyo.

Saat, itu dia sedang duduk santai sambil ngopi di depan tempat kerjanya, mengingat pelanggan hanya tersisa tinggal sedikit, lantaran pukul 16.00 WIB, petugas kepolisian meminta restoran tempat ia kerja harus tutup sementara untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

Karena masih ada pelanggan, ia pun menutup sebagian, sementara toko distro divsebelahnya sudah tutup terlebih dahulu.

Namun, beberapa menit kemudian, kerumunan massa mulai ricuh. Aparat kepolisian kemudian memukul mundur.

Massa pun terbelah ke Jalan Aria Jipang dan Jalan Trunjoyo. Untuk membubarkan massa, polisi kemudian menembakan gas air mata, massa yang panik kemudian kocar-kacir.

"Ngeri, saya langsung masuk. Pelanggan juga saya suruh masuk, saya tempatkan di ruang meeting. Di sana ada anak-anak, ibu-ibu dan bapak, juga ada anak sekolah yang lagi kursus Bahasa Inggris. Biar tenang saya kasi air teh saja," kata dia, di Jalan Trunjoyo, Senin (30/9/2019).

Kerumunan massa yang dipukul mundur pun mulai semakin mendekat, asap gas air mata mulai menyebar tertiup angin, menyesakan dan membuat perih orang yang menghirupnya.

"Saya juga kaget, ada demonstran yang manjat ke atap, kita suruh turun karena takut jatuh. Ada juga puluhan dari mereka yang masuk ke restoran, mereka ngakunya warga, saya enggak tahu mudah-mudahan enggak ada kerusakan di dalam, nanti dicek," kata dia.

Akibat kericuhan itu, kata dia, beberapa fasilitas publik di sekitar restoran pun rusak. "Kerusakan ada lampu, pagar, lalu beberapa motor yang tadi parkir bertumbangan," ujar dia.

Tak hanya itu, warga di Jalan Trunojoyo pun mengeluhkan kericuhan yang terjadi. Salah seorang warga, Ade mengaku pintu pagar rumahnya dirusak.

Ia mengaku takut dengan adanya bentrokan tersebut.

Dikatakan, sepanjang Jalan Trunojoyo ini banyak bertumbuh usaha bisnis kuliner hingga pakaian.

Gara-gara kericuhan itu, sebagian besar tempat usaha bisnis di lokasi tersebut harus ditutup sementara.

"Disini banyak tempat usaha, mereka harus tutup," kata dia.

Baca juga: Demo Ricuh di Bandung, Ratusan Demonstran Dapat Perawatan Medis, Sebagian Dilarikan ke Rumah Sakit

Ia berharap, situasi kembali kondusif seperti sedia kala. "Mudah-mudahan aman lagi," harap dia.

Warga inisiatif bersihkan jalan

Pasca bentrokan, Jalan Trunojoyo mulai kembali dilewati kendaraan.

Warga pun bahu membahu membersihkan jalan yang dipenuhi serakan bebatuan, vas bunga, hingga pagar besi yang dirusak dan sengaja disimpan massa di tengah jalan.

Dengan peralatan seadanya, sedikit demi sedikit batuan dan pagar dipunguti dan diangkat ke pinggir jalan. Sebagian lagi menyapu serakan batu dan memasukannya ke plastik yang mereka siapkan.

"Ini inisiatif warga di sini saja buat bersihin, karena kan batuannya juga ganggu pengendara, takutnya ada pengendara motor jatuh karena batuan itu," kata Andien.

Baca juga: Puluhan Siswa Terjebak di Tempat Kursus akibat Demo Ricuh di Bandung

Andien dan temannya menyapu hingga membasahi jalan untuk mengurangi debu yang beterbangan.

"Kalau bukan kita yang bersihin, siapa lagi, mereka yang demo kan gak peduli juga. Lagian kita juga nyari makannya di sini," tutur dia.

Andien menyebutkan, aksi unjuk rasa kali ini lebih mencekam dibanding aksi unjuk rasa beberapa waktu sebelumnya.

"Yang ini lebih mencekam, lebih anarkis, sudah kaya bukan Kota Bandung yang adem," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com