KOMPAS.com - Demo mahasiswa di Bandung, Jawa Barat, berujung rusuh, Senin (30/9/2019). Aparat kepolisian terpaksa membubarkan paksa dengan tembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang tetap bertahan hingga malam hari.
Akibatnya, ratusan mahasiswa mengalami luka dan terpaksa dievakuasi ke Universitas Islam Bandung (Unisba), Jalan Tamansari.
Dari pantauan Kompas.com, Hingga pukul 22.47 WIB, petugas medis telah menangani 393 orang.
Lalu, 38 orang dilarikan ke empat rumah sakit di Bandung yakni Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Rumah Sakit Santo Borromeus, Rumah Sakit Halmahera, dan Rumah Sakit Sariningsih.
Baca fakta lengkap kerusuhan demo mahasiswa di Bandung:
Situasi di Jalan Diponegoro maupun di Jalan Trunojoyo Kota Bandung pun terlihat lumpuh.
Hingga pukul 20.35 wib, sebagian massa masih bertahan, polisi masih berupaya memukul mundur aksi massa tersebut.
Salah satu kendaraan di Jalan Trunojoyo pun mengalami pecah kaca akibat bentrokan tersebut.
Andien, seorang pegawai di salah usaha di Jalan Trunojoyo mengatakan bahwa dirinya melihat ada bom molotov yang dilemparkan aksi massa ke arah petugas.
"Ada bom molotov beberapa kali, saya lihat bentrokannya seperti apa dari dalam, karena takut jadi enggak berani keluar," katanya.
Baca juga: Demo di Bandung Bertahan hingga Malam, Massa Lempar Bom Molotov
Kericuhan terjadi setelah adanya lemparan petasan dan perusakan pagar di Gedung DPRD Jabar.
Awalnya, massa berunjuk rasa dengan berorasi diluar pagar Gedung DPRD. Semakin sore kondisi semakin memanas, lemparan batu pun sesekali dilemparkan massa ke arah barikade aparat kepolisian yang tengah berjaga di halaman Gedung DPRD Jabar.
Sampai akhirnya sekitar pukul 16.43 wib aksi massa mulai berontak dan mencoba menembus pagar, beberapa pagar pun akhirnya rusak.