Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Minta Anak-anak Korban Gempa Maluku Belajar Meski Ditenda Darurat

Kompas.com - 30/09/2019, 21:56 WIB
Rahmat Rahman Patty,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta proses belajar mengajar di tiga kabupaten yang terdampak gempa bumi di Maluku harus kembali berjalan.

Proses belajar harus dilakukan meski hal itu dilakukan di tenda darurat.

Menurut Muhadjir anak-anak korban gempa di Maluku tidak boleh dibiarkan terlalu lama meninggalkan pendidikan.

“Saya minta sekolah kembali berjalan, sudah harus masuk, entah di mana tempatnya,” kata Muhadjir saat meninjau SMA Negeri 4 Salahutu yang mengalami kerusakan karena gempa, Senin (30/9/2019).

Baca juga: Mendikbud: 46 Sekolah di Maluku Rusak akibat Gempa

Muhadjir mengatakan, bagi sekolah yang rusak parah, Kemendikbud akan menyediakan tenda untuk proses belajar.

Baginya dalam situasi apapun, anak-anak harus mendapatkan pendidikan.

“Kalau butuh tenda kita akan siapkan,” ujar dia.

Untuk sekolah yang rusak, pemerintah akan memperbaikinya. Muhadjir meminta para guru untuk mengajak para siswanya kembali bersekolah seperti biasa.

“Bila perlu datangi rumah-rumah kalau kelamaan tidak masuk sekolah, keenakan dia. Jadi kalau cepat masuk mereka bisa kembali belajar,” ujar Muhadjir.

Muhadjir mengunjungi Desa Liang dan Desa Tulehu Kecamatan Salahutu untuk meninjau langsung sejumlah sekolah yang rusak karena gempa di wilayah tersebut.

Dalam kunjungannya itu, ia juga memberikan sejumlah bantuan untuk siswa dan para guru korban gempa.

Ada 46 sekolah yang rusak karena gempa di Maluku. Untuk perbaikan sekolah-sekolah yang mengalami keruskaan parah akan  dilaporkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Sedangkan untuk sekolah yang rusak ringan akan ditangani Kemendikbud.

“Kita kerjasama dengan pemerintah daerah setemat,” ujar Muhadjir.

Baca juga: Mendikbud Edarkan Surat Pencegahan Peserta Didik Ikut Aksi Unjuk Rasa

Sebelumnya diberitakan, gempa magnitudo 6,8 mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9/2019) sekira pukul 08.46 WIT.

Lokasi gempa berada pada titik koordinat 3.38 Lintang Selatan,128.43 bujur timur atau berjarak 40 km timur Laut Ambon-Maluku dan 9 km Kairatu, Kabupaten Seram bagian barat dengan kedalaman 10 Km.

Gempa menyebabkan 34 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Selain korban jiwa, gempa juga menyebabkan rumah, sekolah, rumah ibadah, perkantoran dan fasilitas publik rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com