Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Aksi #GejayanMemanggil2, Beredar SMS Hoaks Atas Nama BEM-KM UGM

Kompas.com - 30/09/2019, 20:56 WIB
Wijaya Kusuma,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beredar pesan singkat melalui SMS yang mengatasnamakan BEM-KM UGM.

Pesan singkat ini, beredar usai aksi #GejayanMemanggil2 di Simpang Tiga Kolombo berakhir.

Pesan singkat yang beredar melalui SMS berisi tudingan terhadap koordinator #GejayanMemanggil Riko Tide.

Begini isi pesan singkat yang beredar. 

"Thanks to Mas Riko Tude, yang sudah menaikkan level kita menjadi ajang #gejayancarirecehan. Monggo diambil panggungnya Mas. Kalo sudah ditransfer dari Senayan, bagi-bagi ke kita yaaa. #gejayancarirecehan."

Tertera dalam pesan singkat tersebut pengirim mengatasnamakan BEM UGM.

Saat dikonfirmasi, Ketua BEM-KM UGM, M Atiatul Muqtadir secara tegas menyatakan bahwa SMS itu bukan berasal dari BEM-KM UGM.

"Saya secara resmi menyatakan bahwa BEM-KM UGM tidak pernah memberikan informasi melalui SMS," ucap Ketua BEM-KM UGM, M Atiatul Muqtadir saat dihubungi, Senin (30/09/2019). 

Baca juga: #GejayanMemanggil dan Suara dari Gejayan...

Bukan pertama kali terjadi

Fatur menyampaikan beredarnya SMS yang mengatasnamakan BEM-KM UGM bukan kali pertama. Beberapa hari lalu juga sempat beredar SMS yang mengatasnamakan BEM-KM UGM.

SMS itu berisi ajakan agar mendukung RUU KPK. Padahal jelas, sikap BEM-KM UGM menolak RUU KPK.

"Jadi SMS yang beredar hari ini ataupun yang kemarin yang mengatasnamankan BEM-KM, itu adalah informasi tidak benar, itu kabar bohong," tegasnya

Bahkan, imbuhnya beberapa waktu lalu juga ada SMS yang mengatasnamankan dirinya. Padahal Fatur tidak pernah merasa mengirimkan SMS tersebut.

"Kemarin juga ada yang mengirimkan SMS bukan atasnama BEM-KM, tetapi atas nama nomor saya pribadi. Padahal saya tidak pernah mengirimkan SMS seperti itu," bebernya. 

Baca juga: Mengenang Moses Gatutkaca dan Peristiwa Gejayan pada 8 Mei 1998..

Sengaja disebarkan

Ribuan mahasiswa mengikuti aksi #GejayanMemanggil di Simpang Tiga Colombo, Gejayan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (23/9/2019). Dalam aksi demonstrasi yang diikuti oleh ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta itu, mereka menolak segala bentuk pelemahan terhadap upaya pemberantasan korupsi serta mendesak pemerintah dan DPR mencabut UU KPK yang sudah disahkan.ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko Ribuan mahasiswa mengikuti aksi #GejayanMemanggil di Simpang Tiga Colombo, Gejayan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (23/9/2019). Dalam aksi demonstrasi yang diikuti oleh ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta itu, mereka menolak segala bentuk pelemahan terhadap upaya pemberantasan korupsi serta mendesak pemerintah dan DPR mencabut UU KPK yang sudah disahkan.
BEM-KM UGM lanjutnya mendukung penuh aksi #GejayanMemanggil. BEM-KM UGM juga tidak pernah menarik diri dari gerakan #GejayanMemanggil.

Ia melihat ada pihak-pihak yang sengaja menyebarkan informasi tidak benar dengan mengatasnamakan BEM-KM UGM.

Tujuan dari menyebarkan SMS tersebut adalah untuk melemahkan gerakan mahasiswa.

"Itu sengaja disebarkan untuk menggembosi gerakan mahasiswa. Saya melihat ini bukan orang yang iseng, bagi saya ada motifnya, ya motifnya tidak suka dengan gerakan mahasiswa, ingin mengembosi gerakan mahasiswa," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com