TUBAN, KOMPAS.com - Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Tuban, Jawa Timur, menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Tuban, Sabtu (28/9/2019).
Tidak sekadar berorasi mengutuk tindakan represif aparat kepolisian saat pengamanan aksi demontrasi mahasiswa di berbagai wilayah, mereka juga mengembalikan karangan bunga yang diberikan polisi kepada jajaran pengurus Muhammadiyah setempat.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan dan Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono, mengirim karangan bunga belasungkawa atas meninggalnya Randi dan Yusuf Kardawi, mahasiwa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara.
Karangan bunga belasungkawa yang ada di gedung dakwah Muhammadiyah Tuban itu kembalikan oleh massa AMM Tuban ke Mapolres Tuban sebagai bentuk protes.
Randi merupakan kader dari IMM Kendari.
"Aksi kemarin semuanya atas inisiatif kami sendiri. Sebab kami melihat dengan itulah (mengembalikan karangan bunga) simbol perlawanan kami dalam menegakkan keadilan," ujar salah seorang peserta aksi, Abdul Majid, saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/9/2019).
"Kami juga tidak menyangka jika aksi pengembalian karangan bunga sebagai tanda protes kami, jadi tren luas dan diikuti banyak AMM di kota lain. Sekarang, AMM Jatim hari ini juga sedang melakukan aksi dan akan melakukan hal serupa di Polda Jatim," kata Abdul menambahkan.
Baca juga: Kapolda Jatim Titip Karangan Bunga untuk 2 Mahasiswa yang Tewas di Kendari
Dalam pernyataan sikapnya, selain mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan terhadap mahasiswa dan masyarakat, AMM Tuban juga meminta Presiden Joko Widodo (Jpokowi) memberikan respons akan tindakan anarkistis yang terjadi saat demontrasi berlangsung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.