Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Direnovasi, Gedung Sate Akan Jadi Destinasi Wisata Sejarah

Kompas.com - 30/09/2019, 14:39 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Renovasi kawasan kantor Gubernur Jawa Barat atau Gedung Sate akan segera dimulai.

Nanti, kawasan Gedung Sate akan dijadikan obyek wisata sejarah yang bisa dikunjungi masyarakat secara leluasa pada akhir pekan.

"Gedung Sate sedang persiapan direnovasi kecil-kecilan dan menyiapkan Gedung Sate sebagai wisata sejarah mulai tahun 2020. Itu sedang dikonsepkan nanti ada tour guide, pokoknya akan dibikin semaksimal mungkin," ujar Emil, sapaan akrabnya, saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (30/9/2019).

Baca juga: Malam Hari, Ridwan Kamil Temui Demonstran di Gedung Sate

Emil menjelaskan, setelah renovasi selesai, masyarakat bisa secara langsung melihat kondisi area dalam Gedung Sate yang bakal dipenuhi galeri foto atau karya seni dari 27 kota kabupaten di Jabar.

Menurutnya, saat akhir pekan, warga bisa masuk ke Gedung Sate dan melihat-lihat galeri foto.

Pihaknya juga akan memperbanyak koleksi seni seperti di Istana Negara. Lukisan itu didatangkan dari 27 daerah di Jawa Barat.

Emil menuturkan, keputusan itu dibuat atas masukan masyarakat yang ia terima. Meski sudah ada museum Gedung Sate, ia mengatakan masyarakat ingin lebih mengeksplorasi Gedung Sate secara langsung dan leluasa.

"Enggak masalah karena Gedung Sate kan bukan hanya lihat museumnya, kan orang pengin foto-foto di lobi kan bisa-bisa saja. Itu masukan rakyat, dari dulu pengen masuk ke Gedung Sate bisa leluasa, bukan hanya di halamannya. Nanti pola pengamanan juga akan dikoreksi," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengucurkan dana Rp 18 miliar untuk memperbaiki taman depan dan belakang Gedung Sate.

Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Pemrov Jabar Iip Hidajat mengatakan, dana tersebut bersumber dari APBD murni 2019. Jika tak ada kendala, pengerjaan fisik akan dimulai pada September 2019.

"Total anggaran Rp 18 miliar itu, termasuk fisik dan konsultan. Lelang sekarang sudah mulai, ditargetkan awal September sudah mulai pembangunan fisik. Desember awal sudah selesai," ujar Iip saat dihubungi via telepon seluler, Selasa (13/8/2019).

Iip menjelaskan, taman yang diperbaiki meliputi area depan dan belakang Gedung Sate.

Menurut Iip, perbaikan itu akan membuat kawasan Gedung Sate lebih leluasa diakses masyarakat. Bahkan, di bagian belakang akan dibuat panggung terbuka permanen.

Baca juga: Mobil Dinas Dicuri di Gedung Sate, Ridwan Kamil Duga Orang Dalam Terlibat

Meski bisa diakses langsung oleh masyarakat, ia memastikan aktivitas pegawai Pemprov Jabar tak akan terganggu.

"Jadi taman depan itu akan dibuka agar akses masyarakat lebih leluasa. Halaman belakang juga sama. Bagaimanapun Gedung Sate kan miliki kita, milik masyarakat juga. Jadi multifungsi, 1.000 PNS yang bekerja di sini nyaman, di sisi lain akses masyarakat tak dibatasi selama ikut aturan," paparnya.

Iip menuturkan, revitalisasi taman dilakukan agar tiap kegiatan bisa terfasilitasi dengan baik. Adapun masalah desain, Iip mengaku telah berkonsultasi dengan konsultan, ahli arsitektur, hingga tim cagar budaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com