Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Nasib Pengungsi Kerusuhan Wamena, Dibayangi Trauma hingga Kekurangan Baju

Kompas.com - 30/09/2019, 09:03 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Rasa trauma pasca-kerusuhan Wamena, Jayapura, sangat dirasakan oleh ribuan pengungsi.

Bagi mereka yang tak memiliki kerabat, akhirnya memilih untuk pulang kampung, antara lain ke Mekassar dan Pulau Jawa.

Menurut Komandan Lanud Silas Papare Jayapura Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso, hingga hari Minggu (29/9/2019), jumlah warga yang mendaftar untuk mengungsi mencapai kurang lebih 10.000 orang.

Sementara itu, menurut Muhammad Qoimuddin, salah satu pengungsi Wamena asal Sampang, mengatakan, rumah kos tempat mereka tinggal dibakar massa saat terjadi kerusuhan.

Baca fakta lengkapnya:

1. Sebanyak 10.000 orang daftar mengungsi

Puing-puing toko yang habis dibakar masa aksi ricuh di Wamena Senin (23/09) lalu VINA RUMBEWAS/AFP/Getty Images Puing-puing toko yang habis dibakar masa aksi ricuh di Wamena Senin (23/09) lalu
Bowo menyebutkan, hingga kini jumlah warga yang mendaftar mencapai 10.000 orang.

"Sekarang yang daftar sudah sekitar 10.000. Ada 2.670 yang sudah diangkut ke Jayapura," ujar Bowo di Jayapura, Minggu (29/9/2019).

Sementara itu, dari data yang dimiliki Kodim 1702/Jayawijaya, tercatat ada 6.784 orang di Wamena yang kini tengah mengungsi.

Mereka seluruhnya sudah mendaftar untuk dievakuasi ke Jayapura. Namun, jumlah tersebut diperkirakan akan terus berubah, karena ada arus pengungsian baru dari kabupaten di sekitar Jayawijaya.

"Dari pos-pos di sekitar pegunungan sekarang banyak menuju ke Wamena. Memang sempat ada isu bahwa di Tolikara akan terjadi gejolak juga, sehingga mereka banyak yang merapat ke Wamena," kata Bowo.

Baca juga: 10.000 Orang Mendaftar untuk Dievakuasi dari Wamena

2. Evakuasi pengungsi ke Jawa dan Makassar

Ribuan warga pendatang mengungsi sejak kerusuhan berdarah pecah di Wamena, Senin (23/09) VINA RUMBEWAS/AFP/Getty Images Ribuan warga pendatang mengungsi sejak kerusuhan berdarah pecah di Wamena, Senin (23/09)

Bowo menyebutkan, kini sudah ada dua unit pesawat Hercules yang digunakan untuk mengevakuasi warga dari Wamena ke Jayapura. Namun, ada juga pengungsi yang ingin dipulangka ke Jawa dan Makassar.

"Mereka berharap ada pesawat yang bisa mengantar mereka ke Makassar dan Jawa, tapi kami sekarang fokusnya Jayapura-Wamena dulu," tutur Bowo.

Sementara itu, pesawat Hercules itu juga untuk mengirim bantuan dari Jayapura ke Wamena.

Hal itu untuk mengakomodasi seluruh pengungsi tersebut, menurut Bowo, diperlukan waktu beberapa hari, agar mereka semua bisa diterbangkan ke Wamena.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com