Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

360 Ekor Burung Kolibri Akan Diselundupkan ke Jakarta

Kompas.com - 29/09/2019, 21:32 WIB
Heru Dahnur ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Pengiriman sebanyak 360 ekor burung kolibri dihentikan saat hendak diselundupkan dari Pelabuhan Pangkalbalam, Kepulauan Bangka Belitung menuju Jakarta, Minggu (29/9/2019).

Saat dilakukan pemeriksaan, burung mungil bernama latin Trochilidae yang dimuat dalam sembilan sangkar itu tidak dilengkapi dokumen resmi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) maupun balai kesehatan pelabuhan.

Ratusan burung kolibri tersebut diturunkan petugas dari atas kapal dan dibawa ke kantor Wilker Pangkalbalam untuk dilakukan pemeriksaan.

"Burung dalam box tersebut berjenis Kolibri yang kemudian dilabel dan disegel karantina," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Pangkal Pinang, Saifuddin Zuhri, Minggu.

Baca juga: Setiap Hari, 3.250 Ekor Burung Liar di Sumatera Berkurang Akibat Perburuan Ilegal

Dia menuturkan, pengungkapan kasus ini bermula dari pemeriksaan petugas terhadap truk yang tertutup terpal plastik di pelabuhan.

Di dalam truk ditemukan burung kolibri dalam sembilan sangkar, perabotan dan sepeda motor.

Semua muatan itu hendak diangkut ke sebuah kapal yang akan bertolak menuju Jakarta.

"Pemilik burung tersebut sempat mendatangi petugas. Namun, saat diminta melengkapi dokumen, mereka tidak bersedia. Jadi kami tahan untuk selanjutnya dilepasliarkan," ujar Saifuddin.

Tidak menunggu lama, Balai Karantina kemudian berkoordinasi dengan BKSDA dan memutuskan ratusan burung tersebut langsung dilepaskan.

Pelepasan pun dilakukan sekitar pukul 18.00 WIB di kawasan hutan bakau Desa Kurau, Bangka Tengah.

Pengungkapan kasus penyelundupan burung Kolibri di Kepulauan Bangka Belitung merupakan yang kedua kalinya dilakukan petugas dalam sebulan terakhir.

Sebelumnya, lebih dari seribu ekor kolibri dilepasliarkan di Hutan Lindung Mapur, Desa Deniang, Bangka.

Pelepasan ketika itu berlangsung dramatis, karena banyak burung dalam kondisi lemah karena terlalu lama ditahan. 

Burung Kolibri selama ini dianggap penting dalam ekosistem, karena berperan membantu penyerbukan tanaman.

Burung ini kerap ditemukan di kawasan hutan bakau.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com