Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Berencana Bangun 12.000 Rumah Tahan Gempa di Palu dan Lombok

Kompas.com - 29/09/2019, 18:28 WIB
Sukoco,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com –  Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi berencana membangun 12.000 rumah tahan gempa di Palu dan Lombok.

Rumah tersebut nantinya akan diperuntukan bagi korban bencana gempa.

“Ini ada rencana ke Lombok, ke Palu ini akan kami lakukan, karena permintaan ada sampai di 12.000 unit rumah,” ujar Menristek Dikti Muhammad Nasir saat meresmikan pembangunan rumah tahan gempa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Minggu (29/9/2019).

Baca juga: Soal Aksi Mahasiswa, Pantaskah Menristek Dikti Memberi Sanksi Rektor?

Rumah tahan gempa tersebut merupakan hasil kerja sama antara Kemenristek Dikti, Direktorat Inovasi dan Pengembangan Universitas Diponegoro dan PT Terryham Proplas Indonesia (TPI) selaku prosuden UPVC.

Program kerja sama tersebut dinilai mampu menggantikan hunian sementara bagi korban bencana gempa, karena bahan UPVC mampu bertahan hingga 10 tahun lebih.

Rumah tahan gempa yang dikembangkan saat ini juga berbiaya rendah, sehingga sangat cocok untuk korban bencana gempa.

Rumah tipe 36 yang dibangun ini seharga di bawah Rp 100 juta.

“Pemenuhan rumah dalam tanggap darurat atau hunian sementara hanya 3 sampai 6 bulan. Kalau ini, bisa lebih dari 10 tahun, tergantung dari perawatannya,"kata Nasir.

Kemenristek juga akan membantu pembangunan Gedung Universitas Pattimura di Ambon yang rusak terkena gempa magnitudo 6,8 bebrerapa waktu lalu, dengan material yang tahan gempa.

Dia mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan pemetaan terkait kerusakan di Kampus tersebut.

“Nanti saya cek, nanti anggarannya bagaimana. Ini tahun 2019, apakah bisa kita masukan dari SBSM? Saya sudah beri SBSM yang 90, tapi karena ada bencana lagi, ini masalahnya baru, karena harus ada tambahan,” ucap Nasir.

 

  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com