Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Sebesar Sumur Muncul di Perkampungan dan Pantai Usai Gempa, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 28/09/2019, 19:57 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Jessi Carina

Tim Redaksi


AMBON, KOMPAS.com - Sebuah fenomena alam yang dinilai aneh oleh masyarakat muncul di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah setelah gempa berkekuatan 6,8 magnitudo yang mengguncang Pulau Ambon dan Psekitarnya pada Kamis (26/9/2019).

Fenomena langka itu berupa munculnya sejumlah lubang sebesar sumur di perkampungan desa yang cukup parah terkena dampak gempa tersebut.

Menanggapi munculnya fenomena tersebut, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon, Andi Azhar Rusdin menyebut bahwa fenomena tersebut mungkin terjadi saat gempa berkekuatan besar mengguncang sebuah daerah.

"Kalau saya lihat gambarnya itu seperti kaya habis semburan gitu ya. Itu istilahnya fenomena sand boil," kata Andi kepada Kompas.com, Sabtu (28/9/2019).

Dia menyebut fenomena sand boil atau semburan pasir terjadi karena saat gempa ada rekahan terbuka pada zona di bawah pijakan, ditambah tekanan air bawah tanah melalui pori-pori maka terjadi semburan.

Baca juga: Pengungsi Gempa Mulai Terserang Penyakit, Bupati Seram Barat Akui Kewalahan

"Sand boil, itu semburan itu karena saat gempa ada rekahan ada zona-zona yang rekah di bawah kita, ini kan ada air tanah jadi ada rekahan yang terbuka terus ditambah tekanan dari bawah makanya air yang dibawa ini melewati pori-pori keluar bercampur material pasir," jelasnya.

Dia menyebut warga tidak perlu panik dan mengaitkan fenomena tersbeut dengan tsunami dan lainnya karena hal tersebut merupakan fenomena biasa yang terjadi akibat dampak sekunder dari sebuah gempa besar.

"Itu biasa terjadi saat gempa besar, itu fenomena yang biasa terjadi saat gempa besar, itu istilahnya dampak sekunder dampak ikutan saat gempa besar," tambahnya.

Cerita warga

Lubang yang diceritakan banyak ditemui di perkampungan warga. Selain di tengah-tengah perkampungan warga, beberapa lubang juga muncul di pesisir pantai desa tersebut.

"Ada banyak lubang yang muncul di sini, besarnya itu seperti perigi," kata Ibrahim salah satu warga Liang.

Baca juga: Data Sementara Gempa Ambon: 374 Rumah Rusak, 9 Warga Tewas

Dia menjelaskan, lubang-lubang itu muncul dan menyemburkan air bercampur tanah dan juga pasir saat terjadinya gempa,

"Iya saat kejadian itu ada muncul semburan air dan juga pasir," ujarnya.

Dia sendiri tidak mengetahui persis berapa jumlah lubang yang ada di desanya tersebut. Meski begitu dia mengaku lubang itu ada banyak termasuk juga di pantai desa tersebut.

"Ada banyak di pantai juga ada, saya tidak hitung," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com