Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Penggerebekan Teroris di Salatiga, Ditembak hingga Dikira Terlibat Curanmor

Kompas.com - 28/09/2019, 11:44 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Tim Densus 88 menangkap satu orang terduga teroris, penggerebekan terjadi di Perum Argo Tunggal Ledok Argomulyo, Salatiga, Jawa Tengah, pada Jumat (27/7/2019) sekitar pukul 18.00 WIB

Saat akan ditangkap, terduga teroris berinisial W mengeluarkan parang untuk melawan petugas, hingga akhirnya ditembak petugas.

Sementara itu, Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengungkapkan, adanya teroris yang tinggal di Salatiga akan menjadi evaluasi terhadap pola pengamanan lingkungan.

Berikut ini fakta penggerebekan teroris di Salatiga selengkapnya:

1. Digerebek dikediaman keluarga

Suasana penggerebekan terduga teroris di Perum Argo Tunggal Ledok SalatigaKOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA Suasana penggerebekan terduga teroris di Perum Argo Tunggal Ledok Salatiga

Terduga teroris yang ditangkap di Salatiga, sudah menginap selama dua hari di rumah saudaranya yang ada di Perum Argo Tunggal Ledok.

Selama ini, terduga teroris berinisial W itu diketahui tinggal di Cirebon.

Menurut keterangan pemilik rumah, Hajid Setyawan, W adalah keponakan dari istrinya.

"Dia dulu juga tinggal di Salatiga, tapi setelah cerai pergi kerja ke Cirebon dan mendapat istri di sana," ujar Hajid, Jumat (27/9/2019).

Baca juga: Penggerebekan Teroris di Salatiga, Ada Tembakan

2. Ditembak karena melawan saat ditangkap

Kamar yang ditempati terduga teroris Wawan Wicaksono usai digeledah Densus 88KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA Kamar yang ditempati terduga teroris Wawan Wicaksono usai digeledah Densus 88

Saat penggerebekan, Hajid sedang berada di luar rumah. Hajid dikabari istrinya ada pengejaran penjahat.

"Saya malah ikut melakukan pengejaran dan sempat mengepung di belakang rumah. Dia dari kamar atas, dia lari ke genteng tetangga. Lalu turun melalui tangga yang sudah dipersiapkan oleh W sendiri. Karena selama ini di belakang rumah itu kebun dan tidak ada tangga," kata Hajid.

Saat itu, W yang sudah dalam keadaan terkepung dan akan ditangkap, mengeluarkan parang untuk melawan petugas, ia pun langsung ditembak.

Dalam keadaan terluka, W dibawa ke rumah sakit oleh petugas.

"Lalu kamar yang ditempati W digeledah petugas. Untuk mencari barang-barang yang dibawanya. Namun dia hanya membawa tas kecil dan kaus yang dipakai pun punya saya," ucap dia.

Baca juga: Melawan dengan Parang, Terduga Teroris di Salatiga Ditembak

3. Dikira terlibat curanmor

Ilustrasi pencurianKompas.com/ The Digital Way Ilustrasi pencurian

Ketua RT 007 RW 004 Perum Argo Tunggal, Ledok, Argomulyo, Salatiga, Efri Yulistio mengatakan, terduga teroris yang ditangkap dikediaman saudaranya Hajid Setyawan hanya membawa tas kecil.

Efri mengatakan, W datang ke rumah saudaranya dengan menggunakan sepada motor, sesampainya dikediaman saudaranya, W langsung menutup pelat kendarannya dengan kain pel.

"Dia datang dua hari lalu, hanya membawa motor dan tas kecil. Pak Hajid sempat curiga karena plat motornya itu ditutup kain pel. Malah sesampai di Salatiga, plat nomor dilepas, ya dikira itu motor hasil curanmor," terang Efri, Jumat (27/9/2019).

Baca juga: Keluarga Mengira Terduga Teroris di Salatiga Terlibat Curanmor

4. Densus 88 geledah tas yang dibawa terduga teroris

Ilustrasi Densus 88PERSDA NETWORK/BINA HARNANSA Ilustrasi Densus 88

Efri mengaku, menjadi saksi penggeledahan yang dilakukan oleh Densus 88.

Setelah penggerebekan dan ditembak, aparat mencari tas yang dibawa W tersebut.

"Sudah semua dibawa Densus, yang dibutuhkan Densus dibawa semua. Keluarga juga kooperatif," ungkap dia.

Baca juga: Densus 88 Geledah Indekos Terduga Teroris di Cimahi, Diduga Tempat Perakitan Bahan Peledak

5. Akan evaluasi pola pengamanan

Ilustrasi TerorismeShutterstock Ilustrasi Terorisme

Yuliyanto mengungkapkan, adanya teroris yang tinggal di Salatiga ini akan menjadi evaluasi terhadap pola pengamanan lingkungan.

Dia menyatakan, akan berkomunikasi dengan Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono sebagai pemangku keamanan.

"Kami dari administrasi kependudukan akan memperketat. Mulai dari tamu yang menginap harus lapor dari tingkatan RT, RW, bahkan jika perlu Bhabinkamtibmas harus dilapori. Sementara, untuk skema pengamanan, kepolisian yang lebih mengetahui sesuai ranahnya," kata dia.

Yuliyanto mengapresiasi kinerja Densus 88 yang bergerak cepat mengamankan teroris di Salatiga.

Baca juga: Ada Penggerebekan Teroris, Begini Respons Wali Kota Salatiga

Sumber: KOMPAS.com (Dian Ade Permana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com