Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17.000 Orang Joget Goyang Karawang, Pecahkan Rekor MURI

Kompas.com - 28/09/2019, 09:43 WIB
Farida Farhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Sumi Lee, peserta Festival Goyang Karawang Internasional 2019 asal Korea Selatan, mengaku senang bisa datang ke Karawang.

"Saya senang sekali bisa tampil di Festival Goyang Karawang ini. Ini pertama kali saya menggunakan kebaya khas Sunda," kata Sumi Lee, saat ditemui di Mercure Hotel, Jumat (27/9/2019) malam.

Sumi Lee bersama enam rekannya menampilkan Jak Korean Dance Assc.

Ia juga ikut menari rampak goyang Karawang bersama para penari Karawang dan peserta dari daerah lain serta negara sahabat.

Sumi Lee mengatakan kerap mengikuti event di sejumlah daerah, misalnya di Solo, Jogja, Bali, dan Bandung. Memang, sudah beberapa tahun ini ia tinggal di Indonesia.

Baca juga: Siap-siap, Festival Goyang Karawang Digelar 26-29 September 2019

"Jika ada waktu, saya akan pergi ke tempat-tempat lain di Karawang," kata dia.

Ribuan masyarakat Karawang, dari anak-anak hingga orang dewasa, berkumpul di Lapangan Galuh Mas. Dengan lenggok yang khas, mereka menari goyang Karawang secara serentak.

Penampilan putra-putri terbaik Karawang ini juga memecahkan rekor MURI penari goyang Karawang terbanyak dengan 17.857 peserta.

Selain pemecahan rekor MURI, Festival Goyang Karawang juga menyuguhkan penampilan peserta dari tujuh provinsi di Indonesia dan 15 negara sahabat.

Festival bertajuk art of harmony ini digelar 26-29 Septemper 2019 di Lapangan Galuh Mas.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, 17.000 peserta yang menari Goyang Karawang hadir tanpa dibayar.

Mereka datang karena cinta terhadap kearifan budaya lokal Karawang. Menurutnya, kearifan budaya lokal, dari Sunda, Betawi, hingga Priangan, ada di Karawang.

"Itulah indahnya Kabupaten Karawang. Begitu indahnya harmoni kebudayaan yang diperlihatkan teman seniman dan budayawan kepada kami semua," kata dia.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, kata Cellica, berkomitmen pada bukan saja infrastruktur pendidikan, kesehatan, dan infrastruk fisik, seperti jalan dan irigasi yang dibangun, melainkan juga indeks kebahagian masyarakat melalui seni budaya.

"Ke depan Karawang tidak saja dikenal dengan pusat pertanian dan industrialisasi, tetapi juga pusat sejarah dan kaya akan seni dan budayanya," kata dia.

Baca juga: Pilkada Karawang 2020, PDI-P Targetkan Duduk di Eksekutif

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com