Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Karet di Sekitar Pabrik Terbakar, Warga Khawatir

Kompas.com - 28/09/2019, 08:43 WIB
Aam Aminullah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Limbah karet di dekat pemukiman warga di Dusun Santaka, RT 003 RW 006, Desa Mangunarga, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, terbakar, Sabtu (28/9/2019) pukul 05.00 WIB.

Kebakaran limbah karet seluas 500 meter persegi, yang berlokasi tak jauh di belakang sebuah pabrik ini, membuat warga khawatir.

Sebab, jarak antara lokasi limbah karet yang terbakar berdampingan dengan pemukiman warga.

Warga khawatir api merambat ke pemukiman hingga membakar rumah mereka yang letaknya berada di bawah dari lokasi limbah karet.

Baca juga: Gereja GMIM Solagratia di Manado Terbakar

Lima mobil pemadam kebakaran dari unit Tanjungsari dan unit Kahatex Kabupaten Sumedang; unit Cicalengka, unit Cileunyi, dan unit Majalaya, Kabupaten Bandung, diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.

Ketua RW 006 Ara Sukwara mengatakan, api mulai terlihat pukul 05.00 WIB. Saat diketahui, warga langsung melaporkan kejadian ini ke pihak pemadam kebakaran.

"Api mulai terlihat pukul 05.00-an. Kami lihat ternyata limbah karet dari pabrik yang dibuang ke sini yang terbakar," ujar Ara, kepada Kompas.com, di lokasi, Sabtu pagi.

Ara menuturkan, selain khawatir api merambat ke pemukiman, warga juga khawatir dengan kepulan asap yang berbau menyengat.

Limbah karet ini, kata Ara, sebelumnya sering dikeluhkan warga namun meski telah melapor ke pihak desa, pemerintah kecamatan, hingga dinas terkait, belum direspons secara konkret.

Biasanya, kata Ara, limbah karet buangan dari perusahaan di sekitar lokasi ini diangkut seminggu dua kali untuk dikirimkan ke Jawa.

Namun, kata Ara, dalam setahun terakhir, limbah karet tersebut tak kunjung diangkut dan dibiarkan menggunung di lokasi tersebut.

"Kalau dulu rutin dua kali seminggu diangkut ke Jawa, katanya untuk didaur ulang. Tapi, sudah setahun ini tidak diangkut lagi dan malah dibiarkan menumpuk. Kami juga sudah beberapa kali kami melapor terkait adanya limbah karet di sini. Tapi belum ada langkah konkret dari dinas terkait di Pemkab Sumedang," tutur dia.

Warga berharap, setelah api dapat dipadamkan, tidak ada lagi pihak perusahaan yang membuang limbah karet di lokasi tersebut.

Baca juga: 150 Kios Terbakar Saat Kerusuhan di Oksibil, Papua

Warga meminta Pemkab Sumedang bertindak konkret sehingga permasalahan limbah karet ini dapat terselesaikan.

"Harapan kami api bisa cepat padam. Kemudian nantinya ada solusi agar ke depan tidak ada lagi limbah karet di sini. Kami sangat memohon perhatian dari pemerintah," kata dia.

Hingga pukul 08.00 WIB, petugas pemadam kebakaran gabungan dari dua kabupaten tersebut masih berjibaku memadamkan api.

Api sulit dipadamkan karena limbah karet menumpuk dan menggunung. Kepulan asap yang mengeluarkan aroma bau tak sedap dari limbah karet tersebut membuat warga khawatir dapat mengganggu kesehatan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com