DEPOK, KOMPAS.com - Kantin Balsem di Universitas Indonesia (UI), berkali-kali mengalami perubahan nama.
Mulai dari Balsem (Balik Semak), Takor (Taman Korea) hingga Next Level Balsem.
Namun, siapa sangka di kantin ini terdapat satu menu yang tak pernah berubah dan tetap eksis di kalangan mahasiswa UI.
Menu itu adalah nasi alo, menu makanan melegenda akhir bulan.
Bukan tanpa alasan, menu tersebut telah ada sekitar tahun 1995 dan menjadi menu andalan mahasiswa lantaran harganya yang terbilang murah.
Menu nasi alo ini pun sangat sederhana. Nasi putih dengan telur orak-arik dicampur ayam bumbu tumis, bakso, kerupuk dan sambal. Paling enak disajikan dalam keadaan hangat.
Kendati dianggap kurang sehat karena tidak berisikan sayur, menu ini tak pernah sepi dari lidah penggemarnya.
Terutama bagi mahasiswa yang berkantong tipis dan yang telat mendapat kiriman uang dari orangtua.
Menyantap nasi alo pun bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menghemat pengeluaran.
"Iya nasi Alo itu murah, kalau lagi menipis (uang) kita beli karena lumayan murah," ucap Sophia.
Baca juga: Jangan Ngaku Anak UI Kalau Tak Kenal Kantin Balsem yang Legendaris