SURABAYA, KOMPAS.com - Semburan lumpur bercampur minyak mentah di pekarangan warga Surabaya diduga sebagai dampak meningkatnya aktivitas sumur tua di bawah pemukiman warga, Jalan Kutisari Utara III Nomor 19, Kelurahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo.
Menurut Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur, Setajid, di Surabaya ada 120 sumur tua.
"34 di antaranya ada di blok Kuti, di atas kompleks pemukiman Kutisari, lokasi munculnya semburan lumpur dan minyak saat ini," kata Setajid, saat dikonfirmasi, Jumat (27/9/2019).
Baca juga: Fakta Semburan Lumpur Minyak di Surabaya, Muncul di Pekarangan Rumah Dinas Pabrik Karpet
Sumur tua, kata dia, selain mengeluarkan minyak mentah, juga mengeluarkan gas.
"Karena sebab tertentu gas dan minyak mentah akan keluar. Jika habis maka akan hilang dengan sendirinya," terang Setiajid.
Dia belum bisa memprediksi kapan gas dan minyak mentah akan berhenti keluar, yang pasti tim gabungan melibatkan SKK Migas dan ITS sudah turun ke lokasi untuk menganalisa kejadian tersebut.
Seperti diberitakan, semburan lumpur bercampur cairan menyerupai minyak berwarna cokelat muncul di halaman rumah warga di Surabaya, Senin (23/9/2019) siang.
Baca juga: Hampir 3 Hari, Lumpur Minyak Masih Keluar di Halaman Rumah Warga di Surabaya
Di sekitar munculnya gelembung juga terbau aroma gas.
Gelembung tersebut muncul di halaman rumah dinas perusahaan yang ditempati Setiawan dan Lisawati, di Jalan Kutisari Utara III Nomor 19, Kelurahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo.
Agar tidak meluas ke pemukiman penduduk, lumpur minyak tersebut dikumpulkan dalam tong yang diangkut ke tempat tertentu jika sudah penuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.