BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI

Jaringan Internet Masuk ke Pelosok Maluku, Surga Kecil di Kepulauan Kei Sebentar Lagi Mendunia

Kompas.com - 27/09/2019, 18:23 WIB
Kurniasih Budi,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Air laut biru kehijauan, pantai berpasir putih, terumbu karang, dan titik penyelaman yang natural menjadi daya tarik Pulau Baer.

Nusa yang berada di Kepulauan Kei itu merupakan salah satu destinasi wisata alam di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, dilansir Kompas.com (23/8/2018).

Pengunjung bisa naik perahu selama sekitar 1 jam dari Pelabuhan Watdek, Langgur atau dari Pelabuhan Dullah, Kota Tual untuk mencapai Baer. Pulau yang bagaikan surga kecil itu terletak di sebelah utara Kei Kecil.

Baer memiliki laguna berwarna biru yang dikelilingi tebing karang. Para turis dapat menikmati keindahan laguna dengan snorkeling atau berenang.

Keindahan alam memang menjadi daya tarik wisata Provinsi Maluku. Menyadari potensi itu, Gubernur Maluku, Murad Ismail berniat mengembangkan sektor pariwisata, dilansir Kompas.com (11/6/2019).

Baca juga: Pulau Baer, Laguna Menawan di Utara Kei Kecil

Ia optimistis, pariwisata bisa mendorong tumbuhnya perekonomian Maluku di masa depan.

Apalagi, saat ini proyek Palapa Ring Tengah sudah rampung. Murad meyakini, adanya jaringan internet di wilayah Maluku bakal meningkatkan jumlah kunjungan wisata.

Palapa Ring, ia melanjutkan, bakal menghubungkan dunia luar dengan Maluku. Potensi alam Maluku yang beragam dan indah pun bisa diketahui masyarakat di luar Maluku.

"Saat ini Palapa Ring Tengah sudah masuk ke wilayah Maluku,” kata dia di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (11/6/2019) lalu.

Dengan Palapa Ring, tak kurang 57 kota dan wilayah terisolir seperti Ranai di Natuna, Sangihe di ujung utara Sulawesi, Rai Juha di Laut Sabu, Alor, Wetar, Saumlaki, Tual, Timika, Nabire, dan puluhan kota lain di Indonesia Timur, tersambungkan jaringan kabel optik. Dok. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin Dengan Palapa Ring, tak kurang 57 kota dan wilayah terisolir seperti Ranai di Natuna, Sangihe di ujung utara Sulawesi, Rai Juha di Laut Sabu, Alor, Wetar, Saumlaki, Tual, Timika, Nabire, dan puluhan kota lain di Indonesia Timur, tersambungkan jaringan kabel optik.
Selama ini, imbuh Murad, pengembangan pariwisata Maluku terhambat soal promosi.

Dengan adanya Palapa Ring, ia melihat sercercah harapan. Pasalnya, Maluku yang berupa kepulauan akan terhubung jaringan internet.

"Pariwisata kami sangat luar biasa. Namun, kendalanya di promosi. Dengan adanya Palapa Ring Tengah ini dapat mempromosikan pariwisata kami," ungkapnya.

Tidak jauh berbeda dengan ekspektasi masyarakat Maluku, Kabupaten Asmat Papua melalui Bupatinya, Elisa Kambu mengatakan pembangunan di sektor telekomunikasi merupakan pembangunan infrastruktur yang manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat.

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) telah menyediakan akses internet di sekolah-sekolah, puskesmas, dan kantor desa di wilayah Asmat.

Oleh karenanya, Elisa berharap masyarakat Asmat dapat segera memanfaatkan akses internet dengan rampungnya pembangunan Palapa Ring, 4G, dan broadband.

Palapa Ring untuk keterhubungan anak bangsa

Saat ini, tiga paket proyek Palapa Ring yaitu Palapa Ring Paket Barat, Palapa Ring Paket Tengah, dan Palapa Ring Paket Timur telah rampung.

Sebagai informasi, Palapa Ring merupakan proyek strategis nasional pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional. Jaringan ini akan menghubungkan seluruh kota/kabupaten di Indonesia.

Dalam pembangunan proyek Palapa Ring, pemerintah menjalankan dua skema. Pertama, skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang akan dilaksanakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).

Lantas, skema Non-KPBU yang akan dilaksanakan PT Telkom.

Nama Palapa dalam Palapa Ring diambil dari Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Patih Gajah Mada yang bertekad menyatukan Nusantara.

Dengan tekad yang sama, pembangunan telekomunikasi diharapkan dapat menyatukan seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dan Pulau Miangas sampai Pulau Rote.

Baca juga: Sri Mulyani: Percuma Punya Listrik Tapi Tak Ada Internet

Total panjang kabel serat optik yang dibangun oleh pemerintah adalah 12.148
kilometer (km) yang terdiri dari 7.862 km kabel laut dan 4.286 km kabel darat.

Proyek Palapa Ring ini menghubungkan jaringan dari barat hingga timur Indonesia, yang akan mengitari Indonesia di darat dan di laut.

Perinciannya, Palapa Ring Paket Barat menjangkau wilayah Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat dengan jaringan laut sepanjang 1.743 kilometer dan darat sepanjang 404 kilometer. Jaringannya menghubungkan 5 kabupaten/kota dan 7 kabupaten/kota.

Kemudian, Palapa Ring Paket Tengah meliputi wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Kalimantan Timur dengan panjang jaringan 1.798 kilometer di laut dan 1.304 kilometer di darat yang menghubungkan 17 kabupaten/kota dan 10 kabupaten/kota.

Tol langit menggambarkan sambungan bebas hambatan bagi sinyal internet di langit Indonesia, yang akan menghubungkan seluruh wilayah di bumi NusantaraDok. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin Tol langit menggambarkan sambungan bebas hambatan bagi sinyal internet di langit Indonesia, yang akan menghubungkan seluruh wilayah di bumi Nusantara
Sedangkan, Palapa Ring Paket Timur meliputi wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua dan Papua Barat dengan panjang 4.426 kilometer di laut dan 2.452 kilometer di darat, yang menghubungkan 35 kabupaten/kota dan 16 kabupaten/kota.

Ketiga proyek Palapa Ring baru selesai dan sudah memasuki masa operasional dan komersial.

Keterlambatan pembangunan Palapa Ring Paket Timur disebabkan banyak hal, kondisi geografis yang sulit, keterbatasan helikopter untuk membangun menara dan infrastrukturnya, serta cuaca yang mudah berubah sehingga menyebabkan bencana dan menyulitkan pekerjaan lapangan.

Pertimbangan keamanan juga beberapa kali menjadi sebab tertundanya pembangunan di wilayah Palapa Ring Timur.

“Konstruksi Palapa Ring Timur baru selesai dibangun, melengkapi Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Tengah,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam pernyataan tertulis, Jumat (6/9/2019).

Menkoinfo Rudiantara saat memberikan sambutan di SD Pomako, Timika, Papua. KOMPAS.com/ISTIMEWA Menkoinfo Rudiantara saat memberikan sambutan di SD Pomako, Timika, Papua.

Pemerintah telah menunjuk tiga Badan Usaha Pelaksana yang bertanggung jawab di setiap daerah, yakni PT Palapa Ring Barat untuk Palapa Ring Paket Barat dan PT LEN Telekomunikasi Indonesia untuk bagian tengah.

Sementara itu, PT Palapa Timur Telematika membangun jaringan untuk bagian timur.

“Capaian ini menandai konektivitas jaringan tulang punggung broadband (internet kecepatan tinggi) yang menghubungkan semua kabupaten dan kota seluruh indonesia,” ujar Rudiantara.

Adapun pembiayaan Proyek Palapa Ring diterapkan dengan skema Availability Payment, di mana pembangunan konstruksi awal menggunakan sumber daya termasuk keuangan dari pihak badan usaha.

Pemerintah memulai pembayaran-penggantian modal yang ditanamkan investor ditambah dengan biaya operasional serta keuntungan setelah proyek beroperasi-berdasarkan tingkat ketersediaan layanan.

Pembayaran dilakukan per bulan selama masa perjanjian, yaitu selama 15 tahun dengan total nilai proyek sebesar Rp 21 triliun selama 15 tahun.

 

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com