Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kerusuhan di Oksibil, 150 Kios Terbakar hingga Situasi Sudah Kondusif

Kompas.com - 27/09/2019, 15:51 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kerusuhan terjadi di Jalan Balusu, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Kamis (26/9/2019)sekitar pukul 16.30 WIT.

Akibat kerusuhan tersebut, 150 kios dibakar, para pedagang yang kehilangan kiosnya mengungsi di Mapolres Pegunungan Bintang dan Koramil Oksibil. Saat ini, situasi di Pegunungan Bintang sudah kondusif.

Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menjelaskan bahwa kejadian tersebut dilakukan oleh sekelompok pemuda yang berjumlah sekitar 7 orang.

Para pemuda tersebut dalam kondisi dipengaruhi minuman keras.

Brikut ini fakta kerusuhan di Oksibil yang mengakibatkan 150 kios dibakar:

1. Kronologi kejadian

Kebakaran kios di Jalan Balusu, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Kamis (26/9/2019).KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI Kebakaran kios di Jalan Balusu, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Kamis (26/9/2019).

Akmal mengatakan, kejadian bermula sekitar pukul 15.00 WIT, di mana sekelompok pemuda sedang melakukan pesta miras di Pasar Mabilabol, Distrik Oksibil.

Dalam keadaan mabuk, ketujuh pemuda ini melakukan perusakan meja dan barang dagangan pinang yang ada di Pasar Mabilabol.

Polisi yang mendapat laporan dari warga adanya pengerusakan pasar langsung mendatangi tempat kejadian perkara.

Kemudian polisi mengamankan salah satu pemuda yang bernana Yusmen ke Polres Pegunungan Bintang. Namun, para pemuda lainnya tidak terima dengan tindakan tersebut.

Selanjutnya, para pemuda tersebut mengejar mobil patroli sambil berkata "Kembalikan teman kami, kami akan kacau".

Pada pukul 16.30 WIT, terjadi perusakan dan pembakaran kios yang merembet ke tempat usaha lainnya yang berada di sepanjang Jalan Balusu.

"Api dapat dipadamkan pada pukul 20.20 WIT," kata Kamal.

Baca juga: Kronologi Kerusuhan dan Pembakaran 150 Kios di Oksibil, Papua

2. 150 kios terbakar

Ilustrasi kebakaranMuhamad Syahri Romdhon/kompas TV Ilustrasi kebakaran

Akmal mengatakan, ada 150 kios yang terbakar akibat ulah dari sekelompok pemuda yang berjumlah tujuh orang tersebut.

Para pemuda tersebut, sambung Akmal, dalam kondisi dipengaruhi minuman keras. Sebelum melakukan pembakaran ketujuh pemuda ini terlebih dahulu melakukan pengerusakan.

"Akibat kejadian tersebut, sebanyak 150 kios terbakar," ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal dalam keterangan tertulis, Jumat (27/9/2019).

Baca juga: 150 Kios Terbakar Saat Kerusuhan di Oksibil, Papua

3. Tak terima teman ditangkap

Ilustrasi ditangkapKOMPAS.com/ Junaedi Ilustrasi ditangkap

Akmal mengatakan, aksi pembakaran yang dilakukan sekelompok pemuda tersebut karena tak terima saat polisi mengamankan satu orang yang diduga melakukan perusukan.

Namun, sejumlah pemuda tidak terima saat temannya dibawa oleh polisi.

Perusakan dan pembakaran kios kemudian dilakukan para pemuda yang marah tersebut.

Distrik Oksibil merupakan ibu kota dari Kabupaten Pegunungan Bintang. Di Oksibil terdapat ratusan aparat TNI dan Polri.

Baca juga: Tekan Risiko Konflik, Mendagri Minta Kepala Daerah di Papua Kedepankan Dialog

4. Situasi sudah kondusif

Dandim 1702 Jayawijaya, Letkol Inf. Candra DiantoKOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Dandim 1702 Jayawijaya, Letkol Inf. Candra Dianto

Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto mengkonfirmasi bila kejadian tersebut bukan dari adanya demonstrasi, namun karena adanya penangkapan terhadap pemuda yang sedang mabuk.

Ia memastikan, kejadian tersebut tidak ditunggangi oleh pihak manapun dan tidak terkait dengan aksi-aksi lain yang terjadi di Kabupaten Jayawijaya dan Kota Jayapura.

Hingga kini situasi di Oksibil kondusif, tapi para pedagang yang kehilangan kiosnya memilih untuk mengungsi.

"Tidak ada massa, setelah kejadian, anak-anak itu lari semua karena merasa ketakutan. Sekarang yang punya kios mengungsi di Koramil dan Polres," kata dia.

Baca juga: 30 Kios Terbakar di Pegunungan Bintang Papua, Ini Penyebabnya

Sumber: KOMPAS.com (Dhias Suwandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com