Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kerusuhan di Oksibil, 150 Kios Terbakar hingga Situasi Sudah Kondusif

Kompas.com - 27/09/2019, 15:51 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Para pemuda tersebut, sambung Akmal, dalam kondisi dipengaruhi minuman keras. Sebelum melakukan pembakaran ketujuh pemuda ini terlebih dahulu melakukan pengerusakan.

"Akibat kejadian tersebut, sebanyak 150 kios terbakar," ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal dalam keterangan tertulis, Jumat (27/9/2019).

Baca juga: 150 Kios Terbakar Saat Kerusuhan di Oksibil, Papua

3. Tak terima teman ditangkap

Akmal mengatakan, aksi pembakaran yang dilakukan sekelompok pemuda tersebut karena tak terima saat polisi mengamankan satu orang yang diduga melakukan perusukan.

Namun, sejumlah pemuda tidak terima saat temannya dibawa oleh polisi.

Perusakan dan pembakaran kios kemudian dilakukan para pemuda yang marah tersebut.

Distrik Oksibil merupakan ibu kota dari Kabupaten Pegunungan Bintang. Di Oksibil terdapat ratusan aparat TNI dan Polri.

Baca juga: Tekan Risiko Konflik, Mendagri Minta Kepala Daerah di Papua Kedepankan Dialog

4. Situasi sudah kondusif

Dandim 1702 Jayawijaya, Letkol Inf. Candra DiantoKOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Dandim 1702 Jayawijaya, Letkol Inf. Candra Dianto

Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto mengkonfirmasi bila kejadian tersebut bukan dari adanya demonstrasi, namun karena adanya penangkapan terhadap pemuda yang sedang mabuk.

Ia memastikan, kejadian tersebut tidak ditunggangi oleh pihak manapun dan tidak terkait dengan aksi-aksi lain yang terjadi di Kabupaten Jayawijaya dan Kota Jayapura.

Hingga kini situasi di Oksibil kondusif, tapi para pedagang yang kehilangan kiosnya memilih untuk mengungsi.

"Tidak ada massa, setelah kejadian, anak-anak itu lari semua karena merasa ketakutan. Sekarang yang punya kios mengungsi di Koramil dan Polres," kata dia.

Baca juga: 30 Kios Terbakar di Pegunungan Bintang Papua, Ini Penyebabnya

Sumber: KOMPAS.com (Dhias Suwandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com