Demonstran kocar-kacir. Perusakan fasilitas umum terus berlanjut ke sisi timur kantor dewan dan kantor bupati. Massa mulai cerai-berai setelah polisi menembakkan gas air mata.
Anggota Brimob terus mendesak demonstran ke arah timur kantor dewan. Akhirnya, aksi demonstrasi bubar setelah mahasiswa terus digiring menjauh dari kantor dewan dan kantor bupati.
Baca juga: Pelajar SMP Ikut Demo, Teriak Revolusi, Tak Paham Artinya
Maimun, salah satu peserta aksi mengaku heran atas kericuhan yang terjadi sebab mahasiswa datang dengan misi damai.
Namun, tiba-tiba ada sekelompok anak muda yang melakukan pelemparan ke arah polisi dan kantor dewan.
"Saya duga yang menjadi pemicu kericuhan dan perusakan fasilitas umum itu penyusup. Kalaupun ada mahasiswa, mereka tidak tahu tujuannya unjuk rasa," ungkap Maimun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.