Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Api Keluar dari Tanah di Ponorogo Dampak Limbah Jamu?

Kompas.com - 27/09/2019, 12:40 WIB
Muhlis Al Alawi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Fenomena api keluar dari tanah di Dukuh Ringin Surup, Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menggegerkan warga setempat.

Api yang keluar dari tanah itu muncul di lahan milik Bonatun itu sudah terjadi dalam satu bulan terakhir.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo Setyo Budiono membenarkan informasi mengenai fenomena api yang keluar dari tanah warga itu.

Budi mengatakan, api yang keluar dari tanah itu diduga karena limbah jamu.

"Itu bukan fenomena alam. Tetapi diduga karena limbah jamu yang dikubur di area tersebut," kata Budi saat dikonfirmasi, Jumat.

Baca juga: Terungkap, Ini Penyebab Ribuan Ikan Mati Secara Misterius di Ambon

Menurut Budi, kejadian api keluar dari tanah sudah menjadi hal yang biasa.

Hal itu dipastikan setelah ia berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Menurut PVMBG, kejadian seperti ini sudah biasa dan tidak berlangsung lama. Selain itu, kejadian api keluar dari tanah tidak hanya terjadi di Ponorogo saja," kata Budi.

Budi mengatakan, wilayah Kecamatan Bungkal tidak memiliki potensi sumber daya alam seperti gas dan minyak.

Dengan demikian, dapat dipastikan api yang keluar dari tanah bukan karena gas alam atau minyak bumi.

Budi menjelaskan, sebelum dijadikan tempat pembuangan limbah jamu, tanah seluas 8 x 15 meter itu pernah digali sedalam 3 meter untuk pembuatan batu bata.

Setelah itu, tempat itu dibuat pembuangan sampah jamu.

Sampah jamu itu diduga mengeluarkan gas di saat musim kemarau, akibat panas yang tinggi.

Menurut Budi, kondisi itu mengakibatkan munculnya bara api di dalam tanah.

Terkait persoalan ini, BPBD Ponorogo sudah mengerahkan tiga tangki air untuk pemadaman hingga malam hari.

Namun, setelah beberapa jam kemudian, api muncul lagi.

Budi menduga banyaknya timbunan sampah jamu yang menjadikan api sulit dipadamkan.

Terhadap peristiwa itu, polisi sudah memasang garis polisi di area tanah yang mengeluarkan api.

Selain itu, diberikan papan berisi peringatan agar warga tidak mendekat.

Baca juga: Viral Langit Merah di Jambi, dari Titik Api hingga Hamburan Rayleigh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com