Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Cemaskan Mahasiswa yang Sedang Berdemo, Bandingkan dengan Aksi di Hongkong

Kompas.com - 26/09/2019, 20:40 WIB
Afdhalul Ikhsan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mencemaskan kondisi mahasiswa yang menggelar demo di beberapa daerah.

Prabowo meminta agar pemerintah tidak menyalahkan apalagi sampai menyudutkan mahasiswa yang memprotes UU KPK, RUU KUHP, Pertanahan dan RUU Ketenagakerjaan.

Menurut mantan Danjen Kopassus ini, mahasiswa yang turun ke jalan tentu memiliki alasan tersendiri dalam menyampaikan aspirasi yang mewakili rakyat.

Hal itu disampaikan Prabowo saat kegiatan simposium bertajuk 'Strategi Dorongan Besar Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Energi dalam Rangka Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi Dua Digit' di Amfiteater Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) Hambalang, Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/9/2019).

"Saya cemas karena tugas pemerintah yang utama melindungi segenap tumpah darah,  mencerdaskan kehidupan bangsa, mensejahterakan rakyat. Itu tugas semua negara semua pemerintah. Artinya apa kalau negara tidak berhasil melindungi rakyatnya kesimpulan yang dapat di ambil, negara itu gagal," ujar Prabowo.

"Kalau semua saluran politik, saluran keadilan ditutup, di mana rakyat kecil tidak bisa menyuarakan kecemasannya, tidak bisa mendapat perlindungan. Jadi apa salahnya anak-anak turun ke jalan (demo)," ujar dia.

Baca juga: Bicara soal Demo Mahasiswa, Prabowo Sebut Indonesia Sedang Tidak Baik

Dalam kesempatan itu, Prabowo berseloroh kepada peserta yang mayoritas mahasiswa UKRI, agar mahasiswa tidak ikut-ikutan demo.

Namun, ia menyampaikan, akan tetap mengizinkan asalkan mahasiswa tak menggunakan almamater kampus saat turun ke jalan.

"Ini tidak saya anjurkan kalian turun ke jalan (demo) ya, apalagi pakai blazzer (almamater) UKRI. Awas Rektor, ya kalau mau demo janganlah bawa blazzer," ucap dia.

Tak sampai di situ, Prabowo juga membandingkan aksi unjuk rasa di beberapa negara besar. Ia menilai di negara tersebut tak ada korban selama unjuk rasa berlangsung.

"Coba lihat di Perancis, berapa bulan sudah mereka demo? Mungkin sudah hampir satu tahun? Tapi hampir enggak ada yang mati. Negara totaliter komunis seperti RRC, Hongkong sudah delapan minggu demo. Ya, kita mohonlah semua pihak dengan arif, tenang cari solusinya," ujar Prabowo.

"Saya selalu mengimbau kepada petugas-petugas aparat tolonglah. Anda adalah milik rakyat Indonesia, iya kan ?" kata Prabowo menambahkan.

Baca juga: Mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari Tewas karena Luka Tembak di Dada

Prabowo pun berharap agar aksi unjuk rasa bisa berjalan dengan damai. Ia pun meminta semua pihak mematuhi aturan hukum yang berlaku.

"Saudara-saudara, kita berharap selalu penyelesain itu dengan damai bisa dialog musyawarah (masyarakat) karena itu pegangan saya dari dulu. Saya juga menempuh jalur konstitusional, disakiti tidak masalah, baru disakiti. Waktu kita muda saja nyawa silakan ambil untuk bangsa ini," tutur dia.

Beberapa hari ini massa mahasiswa di berbagai daerah menggelar demo menuntut agar Presiden Jokowi mengeluarkan Perppu terkait UU KPK.

Mahasiswa juga menolak RUU KUHP dan sejumlah RUU yang dianggap bermasalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com