Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Yohana dan Bupati Karawang Larang Pelajar Demo ke Jakarta

Kompas.com - 26/09/2019, 16:17 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise meminta para pelajar tak mengikuti demonstrasi lanjutan ke DPR. Ia juga menyayangkan bentrok yang melibatkan para pelajar dan aparat.

"Sebenarnya anak-anak tidak boleh terlibat dalam demonstrasi semacam itu (anarkistis). Saya sudah perintahkan staf untuk mengirim running text supaya anak-anak tidak boleh demo. Tugas mereka adalah bersekolah. Itu adalah hak anak," kata Yohana usai meresmikan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan (RP3) di Karawang International Industrial City (KIIC), Kamis (26/9/2019).

Baca juga: Kapolda Jateng Imbau Siswa Jangan Ikut Demo, Cukup Mahasiswa Saja

Yohana berharap tidak ada lagi ajakan demo kepada para siswa. Apalagi jika banyak siswa dari luar daerah sengaja datang jauh-jauh ke Jakarta.

"Kami minta anak sekolah berhenti demo. Tugas anak (pelajar) adalah sekolah," tegas Yohana.

Ia juga meminta aparat tak bertindak berlebihan dan melukai anak-anak di bawah umur. Menurutnya, aparat yang kedapatan melukai anak-anak, harus ditindak.

"Kami minta aparat harus melihat mana anak dan dewasa, karena anak dilindungi," kata Yohana.

Meski begitu, ia juga menyayangkan ada pelajar yang melukai aparat. Ia berharap kejadian tersebut tak terulang.

"Untuk anak kan punya sistem peradilan pidana anak bila harus berhadapan dengan hukum, peradilan akan lain," katanya.

Bupati Karawang Cellica Nurrchadiana juga mengimbau para pelajar SMK tidak berangkat ke Jakarta untuk mengikuti demonstrasi.

"Baiknya gak usah lah, karena akan menimbulkan kekhawatiran keluarga, orangtua. Bagaimana nanti di sana, bagaimana makannya," kata Cellica ditemui Kompas.com di Gedung Paripurna DPRD Karawang, Rabu (25/9/2019).

Cellica meminta para pelajar SMK untuk belajar seperti biasa. Apalagi demonstrasi tersebut dilakukan pada jam sekolah.

Menurutnya, tak ada yang salah dengan menyampaikan aspirasi, tinggal nanti pemerintah memutuskan mana yang akan diakomodasi.

Hanya saja, masih menurut Cellica, aspirasi tersebut cukup diwakilkan kepada para mahasiswa.

Baca juga: Siswa SMA Diamankan Saat Hendak Demo, Disdik Telusuri Porovokator

 

Terlebih terdapat perwakilan mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) dan Universitas Buana Perjuangan (UPB) yang berangkat ke Jakarta.

Dikabarkan sebelumnya, sebanyak 200 pelajar STM di Karawang terciduk saat akan berangkat demo ke Jakarta.

Para pelajar dari SMK Bina Karya, SMK Trijaya Sakti , SMK Bina Taruna kena sweeping polisi di Jalan Raya Pantura Kojengkang, Kecamayan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Rabu siang (25/9/2019).

Para remaja pria itu juga kedapatan membawa spanduk dengan tulisan "Kosongkan kelas kalian kita turun ke jalanan sampai jumpa di Senayan. Tolak RUU KUHP".

Baca juga: Demo Mahasiswa 26 September, Siswa di Surabaya Diliburkan

Informasi tersebut diunggah akun Fufunk Abie Prakoso pada pukul 16.00 WIB di laman Facebook Karawang Info.

Berdasarkan pantauan, unggahan tersebut mendapat seribu lebih like 221 komentar dan 131 kali dibagikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com