Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Korban Pesawat Twin Otter Teridentifikasi lewat Gigi dan Cincin Nikah

Kompas.com - 26/09/2019, 16:06 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi dua korban kecelakaan Pesawat Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC milik PT Carpediem Aviasi Mandiri di Papua, Kamis (26/9/2019).

Keduanya yakni, pilot Dasep Sobirin Ishak, dan Bharada Hadi Utomo yang merupakan penumpang pesawat.

Bharada Hadi merupakan personel Resimen II Pelopor Korp Brimob Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi.

Dia bertugas melakukan pengamanan di Ilaga, Kabupaten Puncak.

Proses identifikasi korban melibatkan Bidang Dokter Kesehatan (Biddokkes) Polda Papua, Polda Riau, Pusdokkes Polri, Inafis Polres Mimika dan Satgas Nemangkawi.

Identifikasi dan rekonsiliasi dilakukan di Kamar Jenazah RSUD Mimika, pada Rabu kemarin.

Proses berlangsung selama 6 jam sejak pukul 15.00 WIT hingga 21.00 WIT.

Kedua jenazah sudah diserahkan ke pihak perwakilan keluarga.

Kepala Bidang Dokkes Polda Papua Kombes Pol Agustinus Mulyanto Hardi mengatakan, dari 4 kantong jenazah yang diterima, terdapat 6 bagian tubuh.

Jenasah Bharada Hadi teridentifikasi melalui pemeriksaan gigi, yang merupakan alat identifikasi primer dan sidik jari.

"Sehingga sudah sangat cukup untuk menentukan proses identifikasi bahwa betul jasad tersebut adalah Bharada Hadi Utomo. Ditambah dengan properti yang ada,” kata Agustinus dalam keterangan pers di Kantor Pelayanan Polres Mimika, Kamis.

Baca juga: Kronologi Penemuan Serpihan yang Diduga Pesawat Hilang di Papua

Sementara itu, bagian tubuh lain yang ditemukan teridentifikasi sebagai Dasep Sobirin Ishak, pilot pesawat.

“Teridentifikasinya jenasah pilot Dasep ini, dari sidik jari dan properti yang memiliki nilai kuat, yakni cincin nikah,” ujar Agustinus.

Sementara itu, dua korban belum teridentifikasi yakni, co pilot pesawat Yudra Tetuko dan mekanik Ujang Suhendra.

Hal tersebut karena minimnya data pembanding untuk melakukan proses identifikasi, sehingga akan dilakukan tes DNA pada bagian tubuh korban dan keluarga.

“Untuk jasadnya sendiri akan kami simpan, sembari menunggu pemeriksaan DNA. Dan apabila pemeriksaan itu cocok, maka kami akan merilis," ujar Agustinus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com