Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Soeko Wafat Saat Terjebak Kerumunan Massa di Kerusuhan Wamena

Kompas.com - 26/09/2019, 15:13 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Duka meendalam menimpa dunia kesehatan karena dokter Soeko Marsetiyo (53) menjadi salah satu korban tewas kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Selama lima tahun terakhir, dokter Soeko bertugas di Kabupaten Tolikara, sesuai dengan keinginannya melayani masyarakat di pedalaman.

Namun, pada 23 September 2019, dokter Soeko bernasib nahas karena saat kembali dari Tolikara menuju Wamena, ia justru terjebak di kerumunan massa.

Baca juga: Data Polisi, Korban Tewas akibat Kerusuhan di Wamena Berjumlah 31

"Korban meninggal akibat cidera kepala berat dengan luka bacok di kepala bagian belakang dan luka bakar di bagian punggung, serta sudah ditemukan meninggal," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, di Jayapura, Kamis (26/9/2019).

Setelah jenazahnya ditemukan, aparat kemudian mengevakuasinya ke RSUD Wamena.

Kamal menyayangkan aksi anarkistis massa yang membuat dokter Soeko tewas, karena yang bersangkutan merupakan sosok dokter yang memiliki penggilan jiwa untuk mengabdi di wilayah pedalaman.

Sebelumnya, Informasi mengenai tewasnya dokter Soeko Marsetiyo juga mendapat perhatian khusus dari Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua.

Profesi dokter Soeko sebagai seorang pekerja kemanusiaan seharusnya bisa mendapat perlindungan lebih dari semua pihak.

Karenanya, Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua Fritz Ramandey menganggap tewasnya dokter Soeko saat kerusuhan Wamena sebagai sebuah kejahatan yang tidak biasa.

Baca juga: Masyarakat Dilarang Membawa Senjata Tajam di Kota Wamena

"Jadi, kalau ada kejahatan ditujukan kepada para guru, tenaga medis, ini kejahatan terhadap pekerja kemanusiaan, karenanya ini kategorikan kejahatan terhadap pekerja kemanusiaan," tutur dia.

Dari sedikitnya jumlah pekerja kemanusiaan yang dengan suka rela meminta bertugas di wilayah pedalaman, tewasnya dokter Soeko menjadi duka bagi seluruh masyarakat Papua.

"Sangat disayangkan, dan Komnas HAM menyampaikan turut berdukacita," kata Fritz, yang saat ini tengah berada di Wamena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com