Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecanduan Video Porno Picu Skandal Inses yang Renggut Nyawa Bocah 5 Tahun, Ini Kata Ahli

Kompas.com - 26/09/2019, 05:58 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Skandal inses yang mengorbankan nyawa seorang gadis perempuan berusia 5 tahun di Sukabumi, diduga dipicu oleh kecanduan para pelaku akan pornografi.

Kapolres Sukabumi Akbp Nasriadi membenarkan hal tersebut, bahwa SR alias Yuyu (39), dan dua anaknya, RG (16) dan R (14), sering melakukan hubungan intim atau inses, karena kerap menonton video porno.

"Hubungan asmara kedua laki-laki remaja dengan ibunya dan adik angkatnya ini dipicu karena sering menonton video porno dari telepon genggamnya. Keduanya berhalunisasi lalu melampiaskannya dengan ibu kandungnya dan adik angkatnya," ujar Nasriadi, Selasa (24/9/2019).

Baca juga: Mengungkap Fakta Skandal Inses yang Korbankan Nyawa Bocah 5 Tahun

Sementara itu, menurut Ketua 3 Asosiasi Seksologi Indonesia, dr Dharmawan Ardi Purnama Sp.Kj, kecanduan pornografi membuat pengendalian diri yang diatur otak terhadap dorongan seksual berkurang.

Hal tersebut memicu terjadinya perilaku seksual menyimpang seseorang, salah satunya perilaku inses atau hubungan seksual sedarah.

"Kecanduan pornografi termasuk adiksi prilaku (behavior addiction), juga adiksi seksual, game, internet," kata Wakil Ketua IDI wilayah DKI tersebut kepada Kompas.com melalui pesan singkatnya, Rabu (25/9/2019).

Baca juga: Ibu Angkat yang Bunuh Bocah 5 Tahun Sempat Antar Jenazah Anak ke RS

Seperti diberitakan sebelumnya, tim penyidik Polres Sukabumi mengungkap kejanggalan pada kondisi jasad NP di Sungai Cimandiri, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (22/9/2019) siang.

Dari hasil penyelidikan, korban dibunuh oleh ibu dan kakak angkatnya, SR dan RG dengan cara dicekik.

Namun, sebelum dibunuh, RG dan P secara bergantian memperkosa NP. Tindakan mereka diketahui SR. RG pun mencekik NP dibantu SR.

Sumber: KOMPAS.com (Budiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com