Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo di Bandung Diwarnai Aksi Vandalisme hingga Perusakan Fasilitas Publik

Kompas.com - 25/09/2019, 22:13 WIB
Agie Permadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Jabar, Selasa (24/9/2019) menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas publik.

Demonstrasi gabungan dari berbagai elemen ini berakhir ricuh, lantaran aksi melewati batas waktu unjuk rasa. Polisi terpaksa membubarkan massa secara paksa.

"Jumlah kerusakan ada beberapa fasilitas publik, yaitu pagar DPRD Jabar kembali lagi rusak dijebol, kemudian vandalisme, di jalan dan di pagar dicorat-coret," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Rabu (25/9/2019).

Baca juga: Mahasiswa di Bandung Jebol Pagar DPRD Jabar, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan pihak DPRD Jabar terkait perbaikan fasilitas publik yang rusak tersebut.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pelayanan kantor DPRD untuk memperbaiki. Karena itu juga sentra pelayanan, kemudian fasilitas publik di bahu jalan ada yang rusak, karena batu dan lemparan itu dari situ," kata dia.

Terkait kelompok yang diduga menjadi provokator dalam kericuhan aksi demo mahasiswa di Bandung pada Senin (23/9/2019) dan Selasa (24/9/2019) lalu, polisi sampai saat ini masih melakukan serangkaian penyelidikan dan mengumpulkan sejumlah alat bukti.

"Masih kami dalamin, untuk alat bukti yang mengarah kepada anarko tentu ini kami jadikan sebagai alat bukti dan kelompok mana yang mendalami unjuk rasa ini," kata dia.

Baca juga: Tolak UU KPK dan RKUHP, Mahasiswa Kepung Gedung DPRD Jabar

Seperti diketahui, Truno mengatakan, bahwa kelompok tersebut memiliki ciri khas tersendiri yakni melakukan tindakan vandalisme dan anarkis saat unjuk rasa.

Insiden serupa pun pernah terjadi ketika hari buruh atau May Day pada tanggal 1 Mei 2019 lalu.

"Cirinya berupa pengerusakan, pelemparan batu, vandalisme, kemudian provokasi, dan lebih cenderung untuk membenturkan kedua belah pihak. Ini adalah ciri kelompok Anarko, yang memang pernah terjadi pada kegiatan May Day (hari buruh) yang secara spontan, itu adalah kelompok anarko," kata Truno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com