TERNATE, KOMPAS.com - Massa mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Kota Ternate, Maluku Utara demo menolak UU KPK yang telah disahkan dan penundaan RUU KUHP, Rabu (25/9/2019).
Aksi mahasiswa terbagi di beberapa titik, yakni kantor DPRD Kota Ternate, depan kampus Universitas Khairun Ternate, dan depan Landmark Ternate.
Pengamatan Kompas.com, aksi yang dilakukan di depan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) Universitas Khairun Ternate dari pagi hingga sore tadi berjalan dengan baik.
Namun, tidak dengan aksi mereka di depan gedung DPRD Kota Ternate.
Baca juga: Korban Demo Mahasiswa di Palembang Berjumlah 49 Orang, Walhi Buka Posko Pengaduan
Di sana massa aksi sempat beberapa kali melempari kantor DPRD Kota Ternate hingga menyebabkan beberapa kaca jendela pecah.
“Pelemparan pertama tadi karena adanya satu mobil water canon masuk di tengah-tengah massa aksi, tapi setelah itu seluruh mahasiswa kembali berkumpul melakukan orasi depan gedung DPRD,” kata salah satu peserta aksi.
Massa kemudian meminta anggota DPRD Kota Ternate untuk menemui mereka untuk menjawab aspirasi yang disampaikan.
Dalam kesempatan itu massa ditemui langsung oleh Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailussy di depan kantor DPRD Kota Ternate.
Entah apa sebabnya, pelemparan kembali terjadi dan ratusan polisi dari Polres Ternate dan Polda Maluku Utara mencoba menenangkan massa.
Dalam kericuhan itu, satu mahasiswa bernama Sugiarto A Hanafi dari IAIN Ternate terluka di bagian bawah mata kiri.
Beberapa rekannya lalu membawa Hananfi ke RSUD Kota Ternate untuk mendapatkan perawatan medis.
Beberapa rekannya menduga, Sugiarto luka akibat terkena serpihan tembakan gas air mata.
“Tadi memang kita temukan selongsong besar (gas air mata) tapi itu belum tau apakah yang lama atau baru. Dan bukti itu kami sudah serahkan ke polisi,” kata rekan Sugiarto saat ditemui di RSUD Ternate.
“Lukanya tadi di bawah mata, dalamnya tadi sekitar satu sentimeter,” katanya lagi.