Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Demo Mahasiswa Terkini: Polisi Baca Asmaul Husna hingga Demonstran Duduki Gedung DPRD Sumbar

Kompas.com - 25/09/2019, 17:57 WIB
Rachmawati

Editor

Menurut dia, kerusakan itu akan diusulkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2020.

"Harapannya bisa segera bisa diperbaiki dengan menggunakan anggaran darurat," katanya.

Kapolresta Surakarta AKBP Andy Rifai mengatakan, kericuhan yang terjadi dalam aksi demo mahasiswa di depan gedung DPRD Kota Surakarta dipicu karena provokasi.

Mahasiswa melempari aparat kepolisian yang berjaga menggunakan botol air mineral dan batu. Selain mengenai petugas, mereka juga merusak sejumlah fasilitas di gedung DPRD.

Baca juga: Demo Mahasiswa Rusak Fasilitas DPRD Surakarta, Kerugian Ditaksir Rp 200 Juta


6. Bakar kursi dan buku di DPRD Sumbar

Massa mahasiswa Sumatera Barat membakar kursi anggota DPRD Sumbar saat aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Sumbar, Rabu (25/9/2019).

Api segera dipadamkan dan petugas kepolisian menghalau massa yang masuk ke dalam ruang sidang utama itu.

Ruang sidang utama tersebut sudah sangat berantakan. Kaca meja pecah, kursi juga dirusak.

Sementara asap bekas kebakaran masih mengepul di ruangan sidang itu.

Baca juga: Ikut Demo, 1.000 Mahasiswa Pakuan Bogor Berangkat ke Jakarta

Aparat kepolisian yang dipimpin Kapolresta Padang Kombes Yulmar Try Hermawan langsung menginstruksikan mahasiswa keluar dari ruangan di DPRD Sumbar. "Mahasiswa semuanya keluar. Tidak ada lagi di dalam," kata Yulmar, Rabu.

Dari pantauan Kompas.com, bukan hanya ruangan sidang utama yang hancur berantakan, perpustakaan juga ikut dirusak.

Semua buku dilempar keluar, meja dan kursi patah. Alat-alat elektronik, seperti televisi dan komputer, hancur berantakan. Ruangan fraksi-fraksi juga hancur diamuk massa.

Baca juga: Demo Mahasiswa Sumbar Anarkis, Ruang Sidang Utama Dirusak, Perpustakaan Hancur Berantakan

 

7. Di Salatiga, demo saat pelantikan pimpinan DPRD

Massa aksi menuntut DPR mencabut undang-undang yang tak berpihak pada rakyatKOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA Massa aksi menuntut DPR mencabut undang-undang yang tak berpihak pada rakyat
Di Salatiga, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi di depan gedung DPRD Salatiga.

Mereka melangsungkan aksi tepat saat pengucapan sumpah pimpinan DPRD Salatiga periode 2019-2024.

Massa aksi yang tak sabar karena anggota DPRD Salatiga tak kunjung menemui, sempat merangsek hingga ke gerbang.

Ketua HMI Salatiga Ahmad Najmi mengatakan, massa aksi meminta DPRD Salatiga agar mendorong DPR RI melakukan peninjauan kembali terhadap UU KPK.

"Kami dan seluruh rakyat Indonesia menolak segala bentuk pelemahan terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia," terangnya, Rabu (25/9/2019).

Sementara itu Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit yang menemui massa aksi menegaskan siap mengawal aspirasi mahasiswa.

"Kami di Salatiga akan mengawal tuntutan mahasiswa dan menyampaikan ke DPR RI," paparnya.

Baca juga: Pelantikan Pimpinan DPRD Salatiga Diwarnai Demo Mahasiswa

SUMBER: KOMPAS.com (Skivo Marcelino Mandey, Achmad Faizal, Perdana Putra, Himawan, Labib Zamani, Dian Ade Permana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com