Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengatakan, lantunan Asmaul Husna dipercaya akan mendinginkan suasana aksi yang sedang memanas.
"Anggota akan bacakan Asmaul Husna biar suasana tetap dingin," katanya.
Selain menyiapkan 700 personel, Polda Jatim juga menyiapkan beberapa pasukan TNI dan masyarakat sipil yang ingin membantu menjaga keamanan saat aksi di Surabaya hari ini.
Baca juga: Polisi Siapkan Lantunan Asmaul Husna untuk Dinginkan Demo Mahasiswa di Surabaya
Demo ribuan mahasiswa di DPRD Sumatera Barat berlangsung anarkis, Rabu (25/9/2019).
Setelah menerobos masuk ke gedung DPRD Sumbar, mahasiswa masuk ke semua ruangan yang ada di Kantor DPRD Sumbar pada pukul 15.00 WIB.
Kaca meja dipecahkan, kursi dan meja dihancurkan. Mereka berdiri di atas meja dan melakukan orasi. "Hidup mahasiswa. Ini milik rakyat," teriak mahasiswa, yang diikuti mahasiswa lain.
Sementara, di ruang perpustakaan, mahasiswa merusak apa saja yang mereka temukan.
Meja dan kursi dan pecah. Komputer dilempar dan buku-buku berantakan.
Hingga pukul 15.30 WIB, mahasiswa masih menduduki gedung DPRD Sumbar.
Baca juga: Demo Mahasiswa Sumbar Anarkis, Ruang Sidang Utama Dirusak, Perpustakaan Hancur Berantakan
"Nah, terhadap anggota kami yang masuk di masjid tanpa melepas alas kaki tentu ada hukumannya. Saat ini, sudah ada beberapa orang yang kami proses terhadap masalah tersebut," kata Guntur, saat diwawancara di Rumah Sakit Awal Bros Makassar, Rabu (25/9/2019).
Ia menjelaskan penangkapan terjadi karena anggota terpancing lemparan batu yang berasal dari kelompok mahasiswa yang hendak menerobos Geudng DPRD Sulsel.
Baca juga: Aparat yang Tangkap Mahasiswa di Dalam Masjid Bakal Disanksi
Kerusakan terjadi pada taman sisi kanan kiri pintu utama masuk DPRD, lampu neon box DPRD dan kaca jendela pecah akibat terkena lemparan baru.
Sub Bagian Rumah Tangga Setwan DPRD Kota Surakarta Yanik Palupi mengatakan, kerugian akibat kerusakan sejumlah fasilitas itu ditaksir mencapai Rp 200 juta.