Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Penuhi Pangkalan TNI AU, Ingin Keluar dari Wamena

Kompas.com - 25/09/2019, 17:25 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

WAMENA, KOMPAS.com - Ribuan warga berharap dapat meninggalkan Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, lantaran masih merasa nyawanya terancam, pasca-demo anarkistis yang dilakukan para pelajar, Senin (23/9/2019) lalu.

Dari pantauan Kompas.com, Rabu (25/9/2019), ribuan warga terlihat memadati Pangkalan TNI AU Manuhua Detasemen Wamena, untuk berlomba-lomba mendapatkan tiket penerbangan pesawat Hercules milik TNI AU.

Diketahui, penerbangan domestik yang telah dibuka sejak Selasa kemarin, tak mampu mengangkut ribuan warga yang hendak keluar dari Kabupaten Jayawijaya.

Baca juga: Korban Tewas Kerusuhan Wamena Bertambah Jadi 29 Orang

Sedangkan terkait penerbangan Hercules, sejak kemarin warga telah mendapat kabar akan mendapat bantuan diangkut bagi korban yang hendak keluar dari Kota Wamena, menuju Sentani, Kabupaten Jayawijaya, dengan biaya Rp 50.000.

Salah seorang korban yang rumah serta harta bendanya hangus terbakar, D Sibuea mengungkapkan, saat ini berada di pangkalan TNI AU, untuk mengantre tiket penerbangan pesawat Hercules.

“Saya ingin segera pulang ke kampung halaman. Di sini nyawa kami sangat terancam. Rumah saya dibakar, kios-kios dibakar, bahkan kantor pemerintahan juga mereka bakar,” ungkap wanita asal Sumatra Utara itu.

Sibuea menerangkan, peristiwa ini membuatnya sangat trauma, apalagi tak ada satu pun harta bendanya yang bisa diselamatkan, selain pakaian yang dikenakannya.

“Saya hanya berhasil menyelamatkan KTP dan Ijazah. Saya harapkan dari pemerintahan membantu kami menyediakan penerbangan,” kata dia, yang sudah 4 tahun berada di Jayawijaya.

Debora mengatakan, besar harapan bisa keluar dari Kabupaten Jayawijaya, lantaran sampai sore ini masih mengantre membeli tiket.

“Saya tidak tahu apakah kami mengantre dan kemudian bisa ikut terbang. Saya sudah dua jam mengantre dan seharian menunggu kepastian bisa ikut terbang, sesuai dengan pesan yang kami terima dari warga-warga,” pungkas dia.

Baca juga: Ini Daftar Kerusakan akibat Kerusuhan di Wamena Papua

Seorang warga asal Surabaya, Agus, mengatakan, sudah seharian di bandara dengan harapan bisa keluar dari daerah Wamena.

“Saya ingin pulang kampung. Saya masih trauma. Rumah kontrakan saya hangus dibakar. Tak ada lagi harta benda yang ku miliki,” kata dia.

Agus bercerita tidak tau lagi harus berbuat apa, selain ingin keluar dari daerah yang membuatnya saat ini trauma.

“Trauma Mas. Nyawa saya juga hampir hilang. Semoga pemerintah menyiapkan penerbangan untuk kami yang menjadi korban,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com