Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Penting Demo Mahasiswa di Makassar, Wartawan Jadi Korban Pemukulan hingga Kapolda Sulsel Minta Maaf

Kompas.com - 25/09/2019, 16:16 WIB
Rachmawati

Editor

"Saya dipukul pakai pentungan. Untung saya tahan terus itu pentungan. Bengkak-bengkak tanganku," kata Darwin, usai diobati.

Baca juga: Polisi Intimidasi Wartawan Saat Demo, Komnas HAM Mau Minta Penjelasan Irwasum Polri

Selain Darwin, ada dua wartawan lainnya yang dipukul oleh petugas. Salah satunya adalah Ipul yang luka di bagian mata usai dipukul polisi menggunakan pentungan.

"Saya dipukul sama polisi dan saat saya bertugas menggunakan id card sudah saya perlihatkan tapi tetap polisi memukul saya dengan pentungannya," kata Ipul.

Sementara itu, reporter UKM Pers Kerta Mahasiswa Universitas Fajar (Unifa), Efrat dipukul olehpegawai DPRD Sulawesi Selatan.

Efrat mengaku mendapatkan pukulan saat masuk ke gedung DPRD untuk berlindung ketika bentrokan pecah.

Baca juga: Wartawan Kompas.com Diintimidasi Polisi, Polda Metro Jaya Koordinasi dengan Propam

"Saya datang dari luar saat lari karena mahasiswa mau masuk. Ternyata ada orang ditangkap di dalam," kata Efrat.

Saat Efrat hendak menanyakan mahasiswa yang ditangkap tiba-tiba ada oknum pegawai di DPRD Sulsel yang melayangkan pukulan ke wajahnya.

Usai memukul, oknun pegawai tersebut, kata Efrat langsung bergegas pergi.

"Dia bertanya ada apa. Dia menolak untuk menjawab langsung dan melayangkan pukulan tiga kali," ujar Efrat.

Baca juga: Wartawan Antara Jadi Korban Pemukulan Polisi Saat Liput Demo Mahasiswa

 

7. Kapolda Sulsel minta maaf

Kapolda Sulsel Irjen Pol Guntur Laupe meminta maaf atas peristiwa bentrokan yang melukai puluhan mahasiswa dan jurnalis saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan, Selasa (24/9/2019).

Permohonan maaf ini disampaikan saat Guntur mengunjungi Rumah Sakit Awal Bros Makassar untuk menjenguk korban yang sedang dirawat.

Ada sekitar sebelas mahasiswa yang dirawat.

Jurnalis Antara Darwin Fatih yang menjadi korban pemukulan polisi juga sebelumnya dirawat, tetapi telah meninggalkan rumah sakit tersebut.

Baca juga: Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Pukul Mundur Mahasiswa Demo di Depan Gedung DPRD Sulsel

"Korban Jurnalis atau siapapun korbannya kita minta maaf. Kalau memang itu sakit kita akan rawat," kata Guntur Laupe, saat diwawancara wartawan, Selasa malam.

Guntur berjanji akan memberikan sanksi yang tegas kepada oknum polisi yang melakukan penyerangan.

Dia menyebut, oknum polisi yang melakukan pemukulan pada jurnalis di Makassar merupakan anggota BKO dari polres di luar Kota Makassar.

"Terhadap anggota yang melakukan kami akan proses yang bersangkutan. Anggota tadi kita akan proses di Provost Polrestabes ataupun Polda nantinya," imbuh dia.

Baca juga: Banyak Korban Luka Saat Demo Mahasiswa di Makassar, Kapolda Sulsel Minta Maaf

SUMBER: KOMPAS.com (Himawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com