Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Penting Demo Mahasiswa di Makassar, Wartawan Jadi Korban Pemukulan hingga Kapolda Sulsel Minta Maaf

Kompas.com - 25/09/2019, 16:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Demo mahasiswa di depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan, Selasa (24/9/2019) berakhir ricuh.

Aksi demo bebarengn dengan pelantikan anggota DPTD Sulawesi Selatan.

Para demonstran yang menolak revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan sejumlah RUU, dipukul mundur oleh aparat kepolisian.

Bentrokan pun tak dapat dihindari.

Polisi menembakkan gas air mata dan water canon ke arah manusia.

Ratusan demonstran diamankan polisi. Beberapa mahasiswa dan aparat terluka, termasuk seorang wartawan Kantor Berita Antara.

Berikut 7 fakta demo mahasiswa di Makassar yang berakhir ricuh:

 

1. Demo saat pelantikan anggota DPRD Sulsel

Massa mahasiswa dari berbagai kampus di Makassar saat membakar karangan bunga berisi ucapan selamat anggota DPRD Sulsel yang baru, Selasa (24/9/2019).KOMPAS.COM/HIMAWAN Massa mahasiswa dari berbagai kampus di Makassar saat membakar karangan bunga berisi ucapan selamat anggota DPRD Sulsel yang baru, Selasa (24/9/2019).
Demonstran yang menggelar demo di Gedung DPRD Sulawesi Selatan menutup kedua ruas Jalan Urip Sumpharjo hingga fly over.

Mereka juga merusak sebagian pagar depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan dan membakar karangan bunga yang berisikan ucapan selamat terhadap pelantikan anggota DPRD Sulawesi Selatan periode 2019-2024. Mahasiswa juga tampak membakar ban.

"Revolusi, revolusi, revolusi," ujar para mahasiswa.

Dari pantauan Kompas.com, pelantikan anggota DPRD selesai dilaksanakan sejak pukul 12.30 Wita.

Para anggota dewan dan tokoh yang hadir meninggalkan gedung DPRD Sulsel melalui pintu belakang gedung.

Baca juga: Demo Mahasiswa Makassar, Karangan Bunga Pelantikan DPRD Sulsel Dibakar

 

2. Provokator lempar petasan dan batu

Ilustrasi petasan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi petasan.
Bentrokan mahasiswa dan aparat saat demo di Gedung DPRD Sulawesi Selatan bermula saat ada sekelompok pengunjuk rasa yang melempar petasan dan batu kepada polisi.

"Ada kelompok provokator yang lempar petasan dan batu," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko.

Polisi menembakkan gas air mata hingga menyiram air melalui mobil meriam air untuk memukul mundur mahasiswa.

Mahasiswa yang sebelumnya memguasai Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Layang Makassar langsung berhamburan ketika gas air mata dan tembakan peringatan dilayangkan polisi.

Baca juga: Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Pukul Mundur Mahasiswa Demo di Depan Gedung DPRD Sulsel

Mahasiswa yang mulai terprovokasi lalu melempar batu ke arah polisi yang menggunakan tameng untuk menghalau.

"Ada banyak petugas yang terluka," kata Indratmoko.

Mahasiswa yang memilih lari lalu berhamburan menyusuri jalan A.P. Pettarani, Jalan Urip Sumoharjo, hingga Jalan Tol, Kecamatan Panakukang, Makassar.

"Tadi ada sebagian mahasiswa yang terprovokasi lalu melempar. Itu yang kami sayangkan," ujar salah seorang mahasiswa dari UIN.

Baca juga: Bentrokan Mahasiswa dan Polisi di Depan Gedung DPRD Sulsel, Ini Penyebabnya

 

3. Mobil polisi dirusak, pagar DPRD dijebol

Massa mahasiswa dari berbagai kampus di Makassar saat membakar karangan bunga berisi ucapan selamat anggota DPRD Sulsel yang baru, Selasa (24/9/2019).KOMPAS.COM/HIMAWAN Massa mahasiswa dari berbagai kampus di Makassar saat membakar karangan bunga berisi ucapan selamat anggota DPRD Sulsel yang baru, Selasa (24/9/2019).
Dua mobil polisi rusak berat dilempari batu oleh mahasiswa saat bentrok di depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan, Selasa (24/9/2019).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com