Saat petugas gabungan melakukan pembersihan, sambung Akmal, ditemukan satu keluarga yang tewas terbakar.
"Bahkan, ada yang satu keluarga, 5 orang. Kami tahu karena tetangganya yang menunjukan," katanya.
Menurut Kamal, para korban tewas rata-rata mengalami luka bacok, luka bakar, tusukan dan luka akibat terkena benda tumpul.
Baca juga: Polisi Temukan 9 Mayat dalam Puing Bangunan, Korban Tewas Kerusuhan Wamena Jadi 27 Orang
Adanya aksi kerusuhan yang berujung anarkis di Kota Wamena mengakibatkan korban jiwa, hingga Selasa malam tercatat ada 28 korban jiwa, sembilan di antaranya merupakan warga Sumatera Barat (Sumbar).
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit membenarkan sembilan orang korban yang tewas akibat kerusuhan yang terjadi di Kota Wamena, berasal dari Sumbar.
Mereka adalah S (36), istrinya P (30) dan anaknya R (4), JA (23), H (20). Kemudian, I (8), IW (24), N (40) dan YN (28).
"Benar ada 9 orang yang berasal dari Sumbar. Atas nama Pemprov Sumbar kami mengucapkan belasungkawa yang mendalam," katanya.
Nasrul mengatakan, pihaknya sudah mengklarifikasi hal itu ke Wamena. Semua korban berasal dari Pesisir Selatan.
Baca juga: 9 Korban Tewas Kerusuhan di Wamena Berasal dari Pesisir Selatan, Sumbar
Akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena, menyebabkan korban jiwa, dan kerugian material yang tidak sedikit.
Untuk mengetahui penyebab sesungguhnya kerusuhan, Gubernur Papua Lukas Enembe berinisiatif menerjunkan tim investigasi.
"Kami akan turunkan lembaga independen untuk lakukan investigasi kejadian kemarin," ujar Lukas, di Jayapura, Selasa.
Baca juga: Gubernur Papua Bentuk Tim Investigasi soal Kerusuhan Wamena
Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto mengatakan, kerusuhan yang terjadi di Wamena menyebabkan bangunan rusak dan terbakar.