Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Angkat yang Bunuh Bocah 5 Tahun Sempat Antar Jenazah Anak ke RS

Kompas.com - 25/09/2019, 08:52 WIB
Budiyanto ,
Khairina

Tim Redaksi

 

SUKABUMI, KOMPAS.com - Seorang bocah perempuan NP berusia 5 tahun ditemukan meninggal di aliran sungai Cimandiri, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (22/9/2019) siang.

Jenazah yang akhirnya diketahui warga Kampung Bojongloa, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi itu sempat dibawa ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD R Syamsudin. Di rumah sakit ini hanya dilakukan visum luar.

Sebelum akhirnya terungkap bila penemuan mayat bocah ini merupakan korban pemerkosaan dan pembunuhan pada Senin (23/9/2019) siang,  tersangka SR alias Yuyu (39) juga berada di rumah sakit pemerintah tersebut, Minggu malam.

Saat itu, SR ikut mengantar dan mendampingi jenazah anak angkatnya.

Baca juga: Ibu dan Kakak Angkat yang Perkosa dan Bunuh Bocah 5 Tahun Terancam Hukuman Lebih dari 15 Tahun

Dalam keadaan berduka, SR sempat berbincang dengan Kompas.com di Instalasi Jenazah RSUD R Syamsudin, Minggu malam.

"Iya, ini jenazah anak saya. Tadi pagi itu saya mau jualan, anak saya ingin ikut tapi saya suruh diam di rumah sama kakaknya. Tapi saat saya pulang, anak saya enggak ada," kata SR alias Yuyu saat ditanya Kompas.com di RSUD R Syamsudin, Minggu (22/9/2019) malam.

Dia mengaku sempat mencari dan akan melaporkan ke polisi karena hingga Minggu siang anaknya tidak ada di rumah dan ditunggu-tunggu tidak pulang.

Hingga akhirnya diketahui anak angkatnya ditemukan meninggal di Sungai Cimandiri.

Dia mengakui bila anak perempuannya yang meninggal ini merupakan anak angkat. Almarhumah NP ini sudah diangkat sebagai anak sejak usia dua tahun. Di rumahnya, ia mengatakan, tinggal bersama suami dan dua anak laki-laki.

"Saya ingin sekali punya anak perempuan, makanya saya dan suami mengangkatnya sejak usia dua tahun," aku SR yang berlinang air mata

Kepala Polsek Nyalindung AKP Endah Sriwigiarti mengatakan, karena kondisi jenazah tidak wajar maka dilakukan otopsi oleh dokter forensik. Rencana otopsi di RSUD Sekarwangi, Cibadak.

"Untuk mengetahui penyebab kematiannya jenazah akan diotopsi agar permasalahannya jelas," kata Endah di RSUD R Syamsudin, Minggu malam itu.

Dia menuturkan, pihaknya mendapatkan informasi ada temuan mayat dari aparat desa

Selanjutnya, sejumlah anggota menuju ke tempat kejadian perkara (TKP).

Saat ditemukan jenazah dalam kondisi telungkup dengan mengenakan pakaian terangkat ke atas dan tidak memakai celana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com