SOLO, KOMPAS.com - Sejumlah fasilitas di sekitar gedung DPRD Kota Surakarta mengalami kerusakan pascaaksi demo mahasiswa, Selasa (24/9/2019).
Kerusakan itu terjadi pada taman sisi kanan kiri pintu utama masuk DPRD, lampu neon box DPRD dan kaca jendela pecah akibat terkena lemparan baru.
Sub Bagian Rumah Tangga Setwan DPRD Kota Surakarta Yanik Palupi mengatakan, kerugian akibat kerusakan sejumlah fasilitas itu ditaksir mencapai Rp 200 juta.
Baca juga: 6 Fakta Demo Mahasiswa Rusuh, Hoaks Korban Tewas hingga Dugaan Anarko Sindikalis Terlibat
Menurut dia, kerusakan itu akan diusulkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2020.
"Harapannya bisa segera bisa diperbaiki dengan menggunakan anggaran darurat," katanya.
Yanik menambahkan aksi demo di depan gedung DPRD sudah sering terjadi. Tetapi aksi demo mahasiswa kali ini tergolong sangat besar dengan jumlah mahasiswa terbanyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Biasanya diterima di halaman. Ini sampai kerusakan sejumlah fasilitas di DPRD," ucap dia.
Baca juga: Demo Mahasiswa Bandung Ricuh, Belasan Orang Ditangkap
Kapolresta Surakarta AKBP Andy Rifai mengatakan, kericuhan yang terjadi dalam aksi demo mahasiswa di depan gedung DPRD Kota Surakarta dipicu karena provokasi.
Mahasiswa melempari aparat kepolisian yang berjaga menggunakan botol air mineral dan batu. Selain mengenai petugas juga merusak sejumlah fasilitas di gedung DPRD.
Aparat kepolisian berupaya untuk menertibkan dan mendorong mereka mundur dengan menembakkan gas air mata.