Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terkini Bentrokan Demo Mahasiswa, Rusak Mobil Polisi hingga Robohkan Pagar

Kompas.com - 24/09/2019, 17:10 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Demo mahasiswa menolak sejumlah Rancangan Undang-Undang di sejumlah daerah, berakhir ricuh.

Berdasar pantauan Kompas.com, polisi di Kota Solo, terpaksa menembakkan gas air mata.Sementara itu, di Semarang, kerusuhan juga terjadi di depan Gedung DPRD.

Massa mahasiswa merangsek hingga membuat pintu gerbang gedung DPRD roboh. Suasana berhasil diredam usai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo temui para mahasiswa.

Sementara itu, demo mahasiswa di Makassar, Sulawesi Selatan juga diwarnai kerusuhan. Selain membakar karangan bunga, massa juga memblokade jalan. Tak hanya itu, mahasiswa tersebut juga merusak dua mobil polisi. 

Berikut ini fakta demo mahasiswa di sejumlah daerah:

1. Pagar dan mobil polisi di Makassar dirusak 

Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak sejumlah UU revisi KPK dan RUU di Gedung DPRD Sulsel, Selasa (24/9/2019).KOMPAS.COM/HIMAWAN Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak sejumlah UU revisi KPK dan RUU di Gedung DPRD Sulsel, Selasa (24/9/2019).

Dua mobil polisi rusak berat dilempari batu oleh mahasiswa saat bentrok di depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukang, Makassar, Sulsel, Selasa (24/9/2019).

Aksi lempar batu yang dibalas dengan tembakan gas air mata oleh polisi berlangsung sekitar satu jam. Polisi perlahan-lahan memukul mundur mahasiswa.

"Bentrokan ini akibat ada sekelompok provokator yang melempar batu dan petasan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Demo Mahasiswa, 2 Mobil Polisi Dirusak, Pagar Gedung DPRD Sulsel Dijebol

2. Massa blokade jalan dan rusak pagar gedung DPRD Sulawesi Selatan

Massa mahasiswa dari berbagai kampus di Makassar saat membakar karangan bunga berisi ucapan selamat anggota DPRD Sulsel yang baru, Selasa (24/9/2019).KOMPAS.COM/HIMAWAN Massa mahasiswa dari berbagai kampus di Makassar saat membakar karangan bunga berisi ucapan selamat anggota DPRD Sulsel yang baru, Selasa (24/9/2019).
Selain merusak mobil polisi, demo mahasiwa di Kota Makassar juga diwarnai aksi blokadi menutup kedua ruas jalan Urip Sumoharjo hingga fly over di jalan ini. Polisi pun langsung melakukan rekayasa lalu lintas.

Selain itu, ratusan mahasiswa sempat merusak sebagian pagar depan gedung DPRD Sulawesi Selatan.

Lalu, mereka juga membakar karangan bunga yang berisikan ucapan selamat terhadap pelantikan anggota DPRD Sulawesi Selatan periode 2019-2024. Mahasiswa juga tampak membakar ban.

"Revolusi, revolusi, revolusi," ujar para mahasiswa.

Baca juga: Demo Mahasiswa Makassar, Karangan Bunga Pelantikan DPRD Sulsel Dibakar

3. Demo mahasiswa rusak pintu rumah dinas Bupati Pamekasan

Aksi unjuk rasa aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Pamekasan memperingati Hari Tani Nasional dan satu tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan, Selasa (24/9/2019).KOMPAS.com/TAUFIQURRAHMAN Aksi unjuk rasa aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Pamekasan memperingati Hari Tani Nasional dan satu tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan, Selasa (24/9/2019).

Demo mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (24/9/2019), berlangsung ricuh.

Awalnya, ratusan mahasiswa mau menerobos barikade polisi di sebelah timur pintu masuk rumah dinas bupati, namun gagal.

Mahasiswa kemudian berpindah ke pintu masuk sebelah barat. Di pintu itu, hanya dijaga beberapa anggota Pol PP.

Saat itu mahasiswa nyaris bisa masuk ke halaman rumah dinas, namun pintu besi lekas ditutup Pol PP.

Sempat terjadi aksi dorong antar mahasiswa dan Pol PP yang membuat pintu pagar tersebut rusak dan nyaris roboh.

"Kami harus bertemu langsung bupati. Dia abai terhadap janji politiknya. Harga tembakau murah, harga garam anjlok. Kami kecewa karena bupati tidak bisa bertemu mahasiswa," ungkap Solehoddin, koordinator aksi.

Baca juga: Demo Mahasiswa Makassar, Karangan Bunga Pelantikan DPRD Sulsel Dibakar

4. Mahasiswa di Solo ricuh di gedung DPRD Kota Solo

Aparat kepolisian membubarkan demonstrasi dengan cara menembakkan gas air ke arah mahasiswa di depan gedung DPRD Kota Surakarta Jalan Adi Sucipto Solo, Jawa Tengah, Selasa (24/9/2019).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Aparat kepolisian membubarkan demonstrasi dengan cara menembakkan gas air ke arah mahasiswa di depan gedung DPRD Kota Surakarta Jalan Adi Sucipto Solo, Jawa Tengah, Selasa (24/9/2019).

Ribuan mahasiswa dari berbagai elemen menggelar aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Kota Surakarta di Jalan Adi Sucipto Solo, Jawa Tengah, Selasa (24/9/2019).

Massa tampak melakukan aksi longmarch sekitar 2 kilometer menyusuri Jalan Adi Sucipto menuju depan gedung DPRD Kota Surakarta.

Para mahasiswa membawa berbagai macam spanduk dan poster sebagai bentuk tuntutan mereka terhadap para wakil rakyat dan pemerintah.

"#Tolak RUU Pertanahan, Stop Kriminalisasi Petani. Dewan Penipu Rakyat," tulis salah satu spanduk yang mereka bentangkan dalam unjuk rasa.

Suasana semakin memanas saat mahasiswa menyanyikan yel-yel revolusi sambil berusaha menerobos kawat berduri yang dipasang di pintu masuk utama DPRD.

Aparat kepolisian dari satuan Sabhara Polresta Surakarta dan Brimob Detasemen C Pelopor terus berjaga di pintu utama agar para mahasiswa tidak masuk ke halaman gedung DPRD.

Mahasiswa semakin beringas dan berusaha masuk ke halaman DPRD. Akhirnya aparat kepolisian melakukan tindakan tegas dengan mengeluarkan tembakan gas air mata. Para mahasiswa pun kocar-kacir meninggalkan lokasi demo.

"Seluruh aparat keamanan harap diam, harap menahan diri. Peserta aksi harap mundur, kami bertahan," kata Kapolresta Surakarta AKBP Andy Rifai di halaman DPRD Kota Surakarta, Selasa.

Baca juga: Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa dengan Tembakan Gas Air Mata

5. Demo mahasiswa di Palembang juga berakhir ricuh

Aksi demo penolakan RUU oleh ribuan mahasiswa di Palembang yang berlangsung di depan gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan berakhir ricuh, setelah polisi dan mahasiswa terlibat bentrok, Selasa (24/9/2019).KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Aksi demo penolakan RUU oleh ribuan mahasiswa di Palembang yang berlangsung di depan gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan berakhir ricuh, setelah polisi dan mahasiswa terlibat bentrok, Selasa (24/9/2019).

Demo mahasiswa di Palembang juga berujung bentrokan. Bentrokan itu bermula ketika mobil komando dari mahasiswa ingin merangsek masuk ke depan pintu pagar gedung DPRD Provinsi Sumsel.

Namun, permintaan itu ditolak polisi. Melihat reaksi polisi, massa mulai emoasi dan langsung melempari polisi dengan batu serta kayu.

Petugas pun akhirnya menembakkan gas air mata serta tembakan dari mobil water canon.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah pun mencoba menenangkan massa. Namun massa kembali melempari polisi dengan batu.

Baca juga: Demo Mahasiswa di Palembang Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

6. Water Canon bubarkan Demo mahasiswa di Malang 

Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol Toni Harmanto saat menemui aksi massa mahasiswa di depan gedung DPRD Kota Malang, Selasa (24/9/2019)KOMPAS.com / ANDI HARTIK Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol Toni Harmanto saat menemui aksi massa mahasiswa di depan gedung DPRD Kota Malang, Selasa (24/9/2019)

Polisi terpaksa mengerahkan mobil Water Canon untuk membubarkan demo mahasiswa di depan Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (24/9/2019).

Pasalnya, mahasiswa terlibat kericuhan saat mencoba mendesak masuk ke halaman Gedung DPRD Kota Malang sekitar pukul 13.00 WIB.

Semprotan air water canon pun memecah kerumunan massa. Sedangkan massa yang ada di luar pagar melemparkan botol dan batu ke arah petugas yang berjaga di dalam halaman gedung.

Baca juga: Demo Mahasiswa di Gedung DPRD Malang Ricuh, Petugas Semprotkan Water Canon

7. Demo mahasiswa di Semarang robohkan pagar 

Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi merobohkan gerbang Gedung DPRD Jateng saat berunjuk rasa menolak UU KPK hasil revisi dan RUU KUHP, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (24/9/2019). Unjuk rasa yang diikuti ribuan mahasiswa itu menuntut dilakukannya peninjauan kembali atas UU KPK hasil revisi ke Mahkamah Konstitusi, dukungan terhadap KPK, dan menolak rencana pengesahan RUU KUHP.ANTARA FOTO/R REKOTOMO Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi merobohkan gerbang Gedung DPRD Jateng saat berunjuk rasa menolak UU KPK hasil revisi dan RUU KUHP, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (24/9/2019). Unjuk rasa yang diikuti ribuan mahasiswa itu menuntut dilakukannya peninjauan kembali atas UU KPK hasil revisi ke Mahkamah Konstitusi, dukungan terhadap KPK, dan menolak rencana pengesahan RUU KUHP.

Massa mahasiswa yang tergabung dari berbagai perguruan tinggi di Semarang Raya melakukan aksi demo di depan kantor DPRD Jateng, Jalan Pahlawan Kota Semarang, Selasa (24/9/2019). Aksi yang digelar sejak pukul 09.00 WIB itu awalnya berlangsung damai.

Namun, situasi mulai memanas saat mahasiswa berusaha menerobos masuk ke kantor DPRD Jateng. Selang beberapa menit massa menjebol pagar.

Massa kemudian meminta Gubernur Jateng Ganjar Pranowo turun menemui massa. Gedung DPRD Jateng dan kantor Ganjar berada dalam satu kompleks.

"Pagar dan taman ini adalah uang dari kalian juga, seharusnya tidak perlu dirusak karena saya harus mengeluarkan anggaran lagi untuk memperbaikinya. Bagaimana kalau besok, saya undang kawan-kawan semua untuk bersih-bersih dan memperbaiki taman yang dirusak itu, setuju tidak," ujar Ganjar.

Baca juga: Demo Mahasiswa Semarang, Pagar DPRD Jateng Dijebol Minta Ganjar Temui Massa

Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra, Labib Zamani, Taufiqurrahman, Himawan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com