Tidak perlu melakukan aksi yang merugikan, bahkan sampai merusak pagar dan taman.
"Pagar dan taman ini adalah uang dari kalian juga, seharusnya tidak perlu dirusak karena saya harus mengeluarkan anggaran lagi untuk memperbaikinya. Bagaimana kalau besok, saya undang kawan-kawan semua untuk bersih-bersih dan memperbaiki taman yang dirusak itu, setuju tidak," ujar Ganjar.
Massa serentak menjawab 'setuju'.
Baca juga: Cerita Petani dari Serang, Gabung dengan Mahasiswa Cari Keadilan di Depan Gedung DPR
Ganjar mengatakan, akan menampung semua aspirasi serta tuntutan dari para mahasiswa. Ia akan menyampaikan aspirasi itu sampai ke tingkat pusat.
"Cukup banyak pesan yang disampaikan, nanti akan kami sampaikan ke pusat. Tadi mereka minta disampaikan ke DPR dan Presiden, tentu akan saya lakukan," ujar Ganjar.
Ganjar mengapresiasi aksi demo yang dilakukan mahasiswa itu. Meski sedikit memanas dan membuat pagar roboh, bagi dirinya hal itu masih merupakan hal yang wajar.
"Ya itu resiko, kalau massa banyak memang sulit mengontrol dan kerap menimbulkan situasi memanas. Ya tidak apa-apa, nanti kami perbaiki. Saya dulu juga pernah jadi mahasiswa yang sering demo seperti mereka," ujar Ganjar.
Perlu diketahui aksi demo tersebut dilakukan untuk menolak UU Komisi Pemberantasan Korupsi, RUU KUHP, dan beberpa RUU yang dinilai merugikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.