Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrokan Mahasiswa dan Polisi di Depan Gedung DPRD Sulsel, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 24/09/2019, 15:12 WIB
Himawan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa mahasiswa mengenai penolakan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan sejumlah RUU di depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan, Selasa (24/9/2019), berakhir ricuh.

Polisi memukul mundur mahasiswa yang demo, lantaran bentrokan tak dapat lagi terhindar.

Polisi menembakkan gas air mata hingga menyiram air melalui mobil meriam air untuk memukul mundur mahasiswa.

Berdasarkan pantauan Kompas.com yang berada di lokasi bentrokan, polisi sempat mengamankan tujuh orang pengunjuk rasa dan dimasukkan ke halaman kantor DPRD Sulsel.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan, peristiwa bentrokan bermula ketika ada sekelompok pengunjuk rasa yang melempar petasan dan batu kepada polisi.

"Ada kelompok provokator yang lempar petasan dan batu," ujar Indratmoko kepada Kompas.com, Selasa.

Baca juga: 726 Mahasiswa Terkait Kerusuhan Jayapura Dibebaskan, Ini Pesan Gubernur Papua

Indratmoko membantah bahwa pihaknya mengamankan beberapa mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan.

Menurut dia, pihaknya hanya memukul mundur mahasiswa untuk mensterilisasi kejadian yang tidak diinginkan di depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan.

Mahasiswa yang sebelumnya memguasai Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Layang Makassar langsung berhamburan ketika gas air mata dan tembakan peringatan dilayangkan polisi.

Mahasiswa yang mulai terprovokasi lalu melempar batu ke arah polisi yang menggunakan tameng untuk menghalau.

"Ada banyak petugas yang terluka," kata Indratmoko.

Sebelumnya, ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di kota Makassar mulai mendatangi Gedung DPRD Sulawesi Selatan di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukang, Makassar, Selasa (24/9/2019).

Para mahasiswa yang hadir langsung menutup kedua ruas jalan Urip Sumoharjo hingga jalan layang.

Polisi pun langsung melakukan rekayasa lalu lintas.

Tidak hanya itu, mahasiswa juga merusak sebagian pagar depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan dan langsung mengambil berbagai karangan bunga yang berisikan ucapan selamat kepada pelantikan anggota DPRD Sulawesi Selatan periode 2019-2024.

Kehadiran mahasiswa ini untuk menolak sejumlah kebijakan baru yang dilahirkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan DPR RI.

Sejumlah kebijakan yang ditolak yakni revisi UU KPK, RKUHP, RUU Minerba, dan sejumlah rancangan undang-undang lainnya.

Selain itu, mahasiswa juga menuntut DPR untuk mengesahkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Kekerasan Seksual yang hingga kini belum dibahas oleh anggota Dewan. 

Baca juga: Demo Mahasiswa, Karangan Bunga Pelantikan DPRD Sulsel Dibakar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com