Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Mahasiswa di Pamekasan Ricuh, Pintu Rumah Dinas Bupati Dirusak

Kompas.com - 24/09/2019, 14:57 WIB
Taufiqurrahman,
Khairina

Tim Redaksi

 

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Demo unjuk rasa yang dilaksanakan ratusan aktivis mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (24/9/2019), berlangsung ricuh.

Mereka memaksakan diri untuk masuk ke dalam rumah dinas Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, karena mereka tidak kunjung ditemui.

Mahasiswa ingin berdialog langsung dengan bupati, terkait dengan Hari Tani Nasional di mana harga tembakau dan garam petani tidak kunjung membaik.

Baca juga: Demo Mahasiswa di DPR Memanas, Massa Lempar Botol Plastik dan Batu

Selain soal hari tani, mahasiswa juga ingin menagih janji kampanye Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan, karena sudah setahun memimpin Kabupaten Pamekasan.

Awalnya, mahasiswa mau menerobos barikade polisi di sebelah timur pintu masuk rumah dinas bupati, namun gagal.

Mahasiswa kemudian berpindah ke pintu masuk sebelah barat. Di pintu itu, hanya dijaga beberapa anggota Pol PP.

Mahasiswa nyaris bisa masuk ke halaman rumah dinas, namun pintu besi lekas ditutup Pol PP.

Sempat terjadi aksi dorong antar mahasiswa dan Pol PP yang membuat pintu pagar tersebut rusak dan nyaris roboh.

Setelah gagal masuk ke dalam rumah dinas bupati, beberapa saat kemudian ratusan mahasiswa menyerbu masuk ke kantor bupati yang berada di seberang jalan.

Mahasiswa leluasa masuk setelah berhasil menerjang pagar yang tidak dijaga oleh polisi.

Di halaman kantor bupati, mahasiswa bentrok dengan polisi yang datang dadakan mengendarai motor.

Keributan terjadi di halaman kantor bupati. Mahasiswa bentrok dengan polisi.

Baca juga: Demo Mahasiswa di Palembang Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Dua orang mahasiswa luka setelah terkena pukulan polisi. Satu mahasiswa nyaris terlindas motor polisi, namun berhasil menghindar.

Perwakilan dari BEM berhasil masuk ke kantor bupati setelah berhasil negosiasi dengan polisi dan Pol PP.

Mahasiswa menyisir satu persatu ruangan yang berada di lantai dua. Namun, mereka juga tidak menemukan bupati.

Mereka menemui Sekretaris Daerah Totok Hartono. Mereka minta surat izin Bupati Pamekasan yang disebut sedang berdinas ke luar kota.

Namun, Totok Hartono tidak bisa menunjukkan surat yang diminta mahasiswa. Alasan Totok, karena surat tersebut berkaitan dengan instansi lain.

Dengan rasa kecewa, mahasiswa akhirnya keluar dari kantor bupati. Mahasiswa ngotot ingin bertemu langsung dengan bupati, meskipun tidak hari ini.

"Kami harus bertemu langsung bupati. Dia abai terhadap janji politiknya. Harga tembakau murah, harga garam anjlok. Kami kecewa karena bupati tidak bisa bertemu mahasiswa," ungkap Solehoddin, koordinator aksi.

Sekda Pamekasan Totok Hartono mengatakan, Bupati Baddrut Tamam tidak bisa menjalankan tugasnya selama 40 hari. Sebab, bupati sedang mengikuti Diklat di Lemhanmas. Sehingga semua tugas-tugasnya dilimpahkan ke wakil bupati.

"Seandainya mahasiswa mau komunikasi dengan baik-baik, bisa bertemu dengan Wabup. Tapi mereka tidak mau," ujar Totok.

Totok juga tidak akan mempersoalkan pintu pagar rumah dinas yang rusak karena mahasiswa. Alasannya, karena mahasiswa adalah anak bupati yang harus diayomi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com